PPDB Online, Ortu Gaptek Boleh Dibantu Guru

PPDB Online, Ortu Gaptek Boleh Dibantu Guru
PERSIAPAN: Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon bersama tim IT melakukan briefing untuk persiapan PPDB online SMP di Kantor Telkom, kemarin. Foto: NUR VIA PAHLAWANITA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMP di Kabupaten Cirebon, akan dibuka pekan depan, yakni tanggal 15 Juni 2020 melalui portal https://cirebon.siap-ppdb.com.
Kepada Radar, Kepala Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Amin SPd menyampaikan, di tengah pandemi Covid-19, PPDB SMP Kabupaten Cirebon tahun pelajaran 2020/2021 dilakukan secara online dengan membuka beberapa jalur. Yakni, zonasi (sebanyak 50 persen), jalur nilai rapor (sebanyak 20 persen), jalur prestasi akademik dan non akademik (sebanyak 10 persen), jalur afirmasi (sebanyak 15 persen) dan jalur perpindahan orangtua dan maslahat guru (sebanyak 5 persen).
“PPDB SMP Kabupaten Cirebon tahun ini dilakukan secara online. Calon peserta didik baru SMP dapat melakukan pendaftarannya secara kolektif oleh guru kelas VI SD. Lalu berkas persyaratan pendaftaran akan diinput oleh pihak operator sekolah. Nah, karena Pandemi Covid-19 ini, PPDB kali ini dilakukan secara protokol kesehatan. Masing-masing sekolah menyiapkan tempat cuci tangan, handsanitizer, selalu mengenakan masker, berperilaku hidup bersih sehat. Untuk PPDB ini, satu sekolah satu hari dibatasi maksimal hanya menerima 100 pendaftar. Kalau hari itu sudah 100 pendaftar, berarti mendaftar di keesokan harinya,” tutur H Amin kepada Radar, kemarin.
Lebih lanjut, PPDB SMP yang dilakukan secara online guna menjamin PPDB berjalan secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi. Sehingga, mendorong peningkatan akses layanan pendidikan yang berkualitas. Namun bila mana orangtua calon peserta didik tidak mengerti IT, maka pendaftarannya bisa dibantu oleh guru SD-nya.
“Jadi, kalau orangtua siswa kurang paham untuk mendaftar online, maka akan dibantu pendaftarannya ke guru SD-nya. Kalau si orangtua siswa tersebut ternyata sudah mahir IT, ya pendaftarannya bisa dilakukan secara mandiri, dibantu operator atau kurir sekolah,” katanya.
Adapun jumlah rombongan belajar (Rombel) pun disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, yakni satu rombel maksimal diisi 32 siswa. “Per SMP jumlah rombelnya beda-beda, tergantung kebutuhan sekolah. Ada yang sembilan, delapan rombel, ini tentunya dilihat dari kebutuhan dan sarana sekolah. Mulai dari ruang kelasnya, tenaga pengajar dan lain-lain,” ujar Amin.

0 Komentar