PPS Wajib Siapkan PPDP Cadangan

PPS Wajib Siapkan PPDP Cadangan
RAPID TEST: Calon PPDP di Kecamatan Patrol menjalani rapid test dan pemeriksaan kesehatan di UPTD Puskesmas setempat, Kamis (9/7). Foto: Kholil Ibrahim/Radar Indramayu
0 Komentar

 
PATROL-Sebanyak 98 calon Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Pilkada Indramayu 2020 di Kecamatan Patrol mulai menjalani rapid test atau tes cepat Covid-19, Kamis (9/7).
Bersamaan dengan pelaksanaan rapid test yang bertempat di UPTD Puskesmas Patrol, 8 Panitia Pemungutan Suara (PPS) disana ikut bersiap-siap. Mereka dinstruksikan untuk mencari calon pengganti PPDP jika hasil rapid test dinyatakan reaktif atau tidak lolos screening atau pemeriksaan kesehatan.
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Patrol, Saeful Bahri mengungkapkan, hasil rapid test baru akan diterima setelah semua calon PPDP sudah dilakukan pemeriksaan.
Namun demikian, dari sebanyak 59 calon PPDP yang menjalani tes cepat Covid-19 di hari pertama, 6 diantaranya terpaksa harus diganti. Pasalnya, saat dilakukan pemeriksaan kesehatan mereka diketahui memiliki riwayat penyakit yang berpotensi tinggi. Semisal jantung dan darah tinggi.
“Jadi selain rapid test, calon PPDP juga harus diperiksa kesehatannya termasuk riwayat kesehatan masing-masing. Nah, ada 6 orang yang punya riwayat kesehatan jantung dan darah tinggi. Mereka tidak jadi di rapid test dan kita minta PPS untuk mencari penggantinya sesuai dengan persyaratan adminitrasi dan ketentuan yang berlaku. Kemudian calon penggantinya ini juga wajib jalani screening dan rapid test di puskesmas,” terangnya.
Pemeriksaan kesehatan memang menjadi salah satu syarat bagi calon PPDP selain mengikuti rapd test. Bagi yang lolos, nantinya akan mendapatkan Surat Keterangan Sehat (SKS) dan juga hasil rapid tes. Setelah itu baru kemudian mereka mendapatkan surat keputusan sebagai PPDP untuk melaksanakan tugasnya mulai tanggal 15 Juli-13 Agustus.
Saat melakukan coklit, petugas diwajibkan menggunakan standard APD, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika ada PPDP datang kerumah.
Saeful Bahri mengungkapkan, setiap PPDP harus memiliki kondisi kesehatan yang baik. Selain agar mampu menjalankan tugas dengan lancar juga mengantisipasi tragedi banyaknya penyelenggara pesta demokrasi bertumbangan seperti pada Pemilu Legislatif dan Pilpres kemarin.
“Itulah kenapa calon PPDP yang memiliki riwayat kesehatan tidak bagus lebih baik diganti. Memang merepotkan bagi PPS, tapi ini harus dijalani untuk antisipasi jangan sampai kejadian seperti Pemilu lalu terulang,” tandasnya. (kho)

0 Komentar