Program PTSL 2023 Belum Capai Target, BPN Gandeng NU dan Kuwu se-Kabupaten Cirebon

ptsl-2023
Kepala BPN Kabupaten Cirebon Hesekiel Sijabat ST memberikan sertifikat tanah program PTSL kepada Ketua PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi dalam sosialisasi PTSL 2023. Foto: Cecep Nacepi/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Program sertifikasi tanah secara masal atau PTSL 2023 kembali diselenggarakan di Kabupaten Cirebon. Kali ini, targetnya empat kali lipat lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Yakni, Peta Bidang Tanah (PBT) sebanyak 106.400 bidang, dan Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) sebanyak 80.000 bidang untuk Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2023.

Namun untuk saat ini, belum mencapai target. Tercatat, per 13 Juni 2023 untuk PBT baru terdaftar 37.107 bidang. Sementara SHAT yang baru 644 bidang.

Baca Juga:50 Pekerja Migran asal Cirebon Bermasalah, Ini Langkah Disnaker Kabupaten Cirebon Cegah TPPOGUNAKANLAH Kombinasi Milk Cleanser Viva dan Air Mawar Viva, Kulit Wajah Segar dan Glowing ala Artis Korea, Begini Caranya!

Karena itu, agar target PTSL 2023 itu terserap hingga 100 persen, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Cirebon menggandeng Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan juga para kuwu di Kabupaten Cirebon.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Cirebon, Hesekiel Sijabat SR mengatakan, pihaknya saat ini sedang mensosialisasikan program PTSL 2023 ke tokoh agama maupun perangkat desa, dengan harapan mendapat dukungan.

Selain itu, Hesekiel juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki bidang tanah, agar mendaftar program PTSL 2023.

“PCNU diharapkan bisa mendorong seluruh pemilik bidang tanah, kemudian perangkat desa kedepan agar lebih aktif lagi dalam rangka mensukseskan program PTSL 2023. Karena target kita empat kali lipat dari tahun sebelumnya,” katanya.

Hesekiel tidak ingin program PTSL 2023 yang ada di Kabupaten Cirebon gagal, atau tidak mencapai taget.

Menurutnya, jika anggaran negara tidak terealisasi untuk rakyat dalam membuat sertifikat, maka uang tersebut akan kembali ke negara.

“Kalau sampai program PTSL gagal, anggaran akan kembali ke negara. Sayang sekali, kan ini sudah dialokasikan ke 74 desa, jangan sampai tidak terinformasi ke pemilik bidang tanah, tidak ada yang mengumpulkan berkasnya. Sehingga kegiatan sertifikasi tidak maksimal,” jelasnya.

Baca Juga:Masker Jeruk Nipis dan Minyak Zaitun Bisa Bikin Kulit Wajah Kering Jadi Glowing, Simak Caranya Disini!COCOK untuk Kulit Wajah Kering, Simak 9 Cara Membuat Masker dari Jeruk Nipis dan Minyak Zaitun, Coba Sekarang Juga!

Diketahui, program PTSL  2023, sudah berjalan 3 bulan. Sayangnya, masyarakat yang mendaftrarkan sertifikat belum maksimal.

Padahal, dalam program PTSL ini prosesnya lebih cepat dari rata-rata pembuatan sertipikat pada umumnya. Bahkan, biayanya pun lebih murah, hanya membayar Rp150.000 sesuai dengan SKB 3 menteri.

0 Komentar