Ruang Isolasi PDP Corona Penuh

0 Komentar

KUNINGAN – Seorang warga Kecamatan Ciawigebang sudah sepekan menderita sakit yang menyerupai ciri-ciri Covid-19. Berdasarkan hasil pemeriksaan Puskesmas Cihaur, warga tersebut teridentifikasi Covid-19.
Pihak Puskesmas Cihaur pun langsung menghubungi RSUD 45 Kuningan untuk penanganan lebih lanjut. Sayangnya pihak RSUD 45 menyatakan ruangan isolasi penuh. Kemudian menghubungi eks RS Citra Ibu sebagai RS rujukan, dan ternyata belum siap.
Saat dikonfirmasi Radar Kuningan, Minggu (19/4), Kepala Puskesmas Cihaur Tatang Mukhtar SKM MMKes, membenarkan ada warga salah satu desa di Kecamatan Ciawigebang yang sempat dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Ia menyebut warga tersebut tergolong kurang mampu, sehingga ketika dibawa ke salah satu RS swasta di Kuningan, kebingungan untuk membayar biaya.
“Keluarga tersebut tidak mampu. Waktu kita bawa ke RS Juanda, bilang ke kita katanya kami siap memeriksa awal, tapi tidak punya ruangan isolasi. Kami ingin warga ini segera diperiksa karena kondisinya mengkhawatirkan, sudah 8 hari sakit,” jelas Tatang seraya menyebut asalnya ia ingin merujuk ke RSUD 45 Kuningan, namun katanya ruang isolasi penuh.
Tatang melanjutkan, setelah diperiksa dan dilakukan rontgen, ternyata pasien tersebut mengarah ke Covid-19. Waktu itu, pasien dirawat di UGD dan beres diperiksa sekitar pukul 19.00 WIB. Namun ternyata pukul 22.00 WIB, ia mendapat telpon dari keluarga yang katanya pasien ingin pulang paksa karena tidak punya biaya.
“Katanya tidak ada ruang isolasi (di RSUD 45, red). Saya telepon dr Denny (dinkes), ya sudah katanya nanti diisolasi saja di rumah,” tutur dia.
Kemudian esok harinya, Kapala Dinas Kesehatan dr Hj Susi Lusiyanti MM menelpon Tatang dan ternyata pasien itu masih di UGD RSU Juanda. Ia menerangkan, dari keterangan keluarga, pasien terpaksa berada di RS Juanda karena saat hendak pulang, jalan raya sudah diportal karena pemberlakukan karantina wilayah.
“Karena diportal jalannya, tidak bisa dijemput. Kalau sudah ada di UGD, ya ngapain dijemput, kasihan. Waktu itu saya telpon lagi Bu Kadis Susi, pasien yang saya rujuk sekarang di UGD RS Juanda, kalau pulang kasihan. Akhirnya bisa dirawat di sana, dan saya tenang,” ujarnya.

0 Komentar