Rumah Adat Panjalin Berusia 600 Tahun, Orang Tua Anggota DPRD Ini Dilahirkan di Sana

rumah adat panjalin berusia 600 tahun
TERJAGA: Rumah Adat Panjalin yang merupakan rumah adat yang ada satu satunya di wilayah Majalengka/ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Anggota DPRD Majalengka Fraksi PDI Perjuangan Ir H Hamzah Nasyah mengapresiasi upaya masyarakat Desa Panjalin Kidul yang menyosialisasikan Rumah Adat Panjalin lewat event lomba burung berkicau, Minggu 8 Januari kemarin.

Hamzah yang juga warga Panjalin Kidul ini mengatakan bahwa ajang lomba burung berkicau selain menyalurkan hobi tetapi ada yang lebih penting yaitu sebagai ajang silaturahim antar pehobi burung berkicau.

“Di sini akan terjalin hubungan erat sesama pehobi dan di ajang seperti ini pula bisa digunakan sebagai alat bertransaksi jual atau beli burung kicau itu sendiri,” kata Ketua DPC Lingkar Puan ini, Senin 9 Januari 2023.

Baca Juga:Masjid Cingambul Bekas Tempat MTQ Majalengka Terendam Banjir, Begini PenampakannyaWarga Panjalin Kidul Sosialisasikan Rumah Adat lewat Lomba Burung Berkicau

Hamzah mengatakan sisi lain dari kegiatan tersebut juga akan mengangkat ekonomi kreatif melalui berbisnis pakan burung, seperti kroto,  jangkrik, ulat ataupun sangkar burung itu sendiri.

BACA JUIGA: Warga Panjalin Kidul Sosialisasikan Rumah Adat lewat Lomba Burung Berkicau

Terkait promosi rumah adat, ketua Dekopinda Kabupaten Majalengka ini menyatakan jika Panjalin adalah desa yang sangat unik dan berbudaya luhur di Kabupaten Majalengka.

Pasalnya di desa ini pula berdiri Rumah Adat Panjalin yang merupakan rumah adat yang ada satu satunya di wilayah Majalengka.

Rumah adat berusia sekitar 600 tahunan berdasarkan penelitian selulosa dan relief dinding, yang dilakukan oleh mahasiswa ITB Bandung.

“Jadi kami apresiasi karena sudah menyosialisasikan serta mempromosikan keberadaan cagar budaya rumah adat Panjalin,” terangnya.

Hamzah menambahkan, Rumah Adat Panjalin ini memiliki historis bagi keluarganya. Di antaranya ibunya yakni Hj Indang Surianah (alm) putri dari Kuwu Anjoemhari dan Ny Nurjanah dilahirkan di rumah Adat Penjalin tersebut.

“Dan saya sendiri termasuk keturunan ke-12,” tandasnya. (ono)

0 Komentar