S Siap Penuhi Panggilan Badan Kehormatan

0 Komentar

KUNINGAN – Suhu politik yang memanas kembali terjadi di dalam gedung DPRD Kuningan. Puncaknya, Badan Kehormatan (BK) DPRD akan memanggil salah satu anggota Fraksi PKB berinisial S, yang dilaporkan Nana Mulyana Latif, koordinator praktisi hukum.
S merupakan anggota dewan yang juga berprofesi sebagai sopir dumptruck, sedangkan Nana disinyalir mempunyai kedekatan dengan pengusaha pasir. Kasus pelaporan ke BK tersebut membuat suhu di gedung dewan menjadi “gerah”.
Berdasarkan keterangan BK atas keterangan Nana Mulyana Latif, S dianggap kurang etis sebagai anggota dewan karena diduga telah memprovokasi para sopir dumptruck sebelum beraudiensi di DPRD terkait keberatan atas adanya kenaikan harga pasir.
Masalah ini pun terus menggelinding bak bola liar. Berbagai asumsi di luaran pun mencul, seolah ada persoalan besar di gedung DPRD, pasca pergantian kepemimpinan pimpinan. Tak jarang pula ada yang berasumsi perselisihan di gedung dewan sebagai pengalihan isu terkait anggaran penanggulangan Covid-19 yang mencapai Rp22 miliar lebih.
Menanggapi pemanggilan oleh BK, S memberikan penegasan kapan pun dirinya siap memenuhi panggilan BK untuk diklarifikasi atas laporan tersebut. Namun hingga saat ini dirinya belum menerima surat resmi terkait rencana akan adanya pemanggilan oleh BK.
“Saya siap dipanggil BK, tapi sampai saat ini saya belum menerima surat resminya. Dari kemarin-kemarin katanya saya mau dipanggil, tapi kenyataannya belum ada suratnya ke saya,” kata S didampingi Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi di gedung dewan, kemarin (22/6).
Ia kembali menegaskan kesiapannya untuk memenuhi panggilan BK, bila ada surat resmi pemanggilan tersebut. “Saya siap 24 jam, kalau BK mau memanggil saya,” tegasnya lagi.
Ditanya apa sebenarnya masalah yang terjadi selama ini, sehingga berbuntut dirinya dilaporkan seseorang ke lembaga BK DPRD, S enggan menjelaskan. Ia akan menjelaskan secara gamblang persoalan yang terjadi di hadapan BK nanti.
“Ya tunggu saja nanti di BK, akan saya jelaskan. Kalau sekarang mohon maaf nggak bisa,” ujar S.
Ia berharap persoalan tersebut cepat selesai tanpa menyisakan persoalan baru. Ia pun berharap semua pihak menjalankan tugas sesuai tupoksi, termasuk dirinya siap menjelaskan apa adanya.

0 Komentar