Sampah di Pesisir Sulit Ditangani

sampah-pesisir-kota-cirebon
Gundukan sampah di pesisir pantai Kota Cirebon, Kamis (2/7). Penanganan sampah di kawasan ini cukup rumit. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Penataan kawasan Panjunan dalam Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), menyisakan pekerjaan rumah yang cukup rumit. Pesisir pantai di kawasan tersebut, termasuk pada muara Sungai Sukalila, terdapat gundukan sampah yang sudah muncul puluhan tahun.
Gundukan sampah ini, bahkan telah mencadi tanah timbul. Beberapa diantaranya sudah menjadi lahan-lahan reklamasi baru. Pembersihan ribuan kubik sampah tersebut, bakal memakan waktu dan anggaran yang tidak sedikit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon Drs H Abdullah Syukur MSi menjelaskan, persoalan sampah di pesisir dan kawasan muara sungai memang cukup pelik untuk diurai. Sebab, hal ini sudah muncul sejak berpuluh tahun yang lalu.
“Sebetulnya kalau upaya pencegahan sudah berulang kali kita lakukan penyuluhan dan pembinaan kepada warga di sana. Memang tidak semuanya karena warga pesisir, di darah aliran sungai juga sampah banyak yang dibuang sembarangan,” kata Syukur, kepada Radar Cirebon, Kamis (2/7).
Syukur menuturkan, masalah sampah di pesisir merupakan fenomena unik sekaligus persoalan pelik. Pada tahun 2013 lalu pihaknya pernah membuat sebuah penelitian pada 8 kilometer garis pantai pada wilayah Kota Cirebon. Bahwa daratan bibir pantai di beberapa titik mengalami penambahan antara 80-120 sentimeter menjorok ke arah laut.
Ini disebabkan munculnya tanah timbul baru dari gundukan sampah yang sudah tertimbun oleh pasir dan lumpur dari pantai, sehingga memadat. Bahkan, di beberapa lokasi bibir pantai, tanah timbul ini sudah berdiri bangunan-bangunan warga di atasnya.
Terkait dengan penanganan pada area yang akan dijadikan lokasi pembangunan kawasan Kotaku, Syukur telah berkordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) untuk menanganinya secara bersama.
Alternatifnya, gundukan sampah yang berada pada area pencanangan Kotaku tersebut akan ditimbun sehingga memunculkan tanah timbul baru. Sebab usia gundukan sampah yang sudah ada berpuluh tahun itu memiliki kedalaman hingga mencapai 2 meter, diperkirakan jumlahnya pun ribuan kubik.
“Kalau itu mau diangkut, ngangkutnya butuh proses lama. Nanti dibuangnya pun kemana? Di TPA nggak bakal cukup. Yang sudah ada, kita tangani bertahap,” imbuhnya. (azs)

0 Komentar