Sejumlah Toko Modern Diduga Timbun Minyak Goreng

sidak-migor-toko-modern
STOK BANYAK: Kepala Diskopdagperin Kuningan U Kusmana, saat memimpin sidak migor di sejumlah toko modern, dan menemukan penumpukan di gudang, kemarin. Foto: Mumuh Muhyiddin/Radar Kuningan
0 Komentar

KUNINGAN – Persoalan minyak goreng (migor) hingga kini belum juga usai. Akibatnya, Pemkab Kuningan kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko modern, guna memastikan ketersediaan migor dengan harga standar.
Bahkan, saat sidak ke sejumlah toko modern, tim yang terdiri dari Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagperin) Kuningan, Satpol PP, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan Petugas Kepolisian Unit Pangan Polres Kuningan, mendapati migor ditumpuk di gudang.
Padahal, saat ini masyarakat sedang resah akibat isu kelangkaan minyak goreng, terlebih harganya pun sempat melambung. Tim menemukan rak tempat migor dipajang di beberapa toko modern kosong, yang ternyata ditumpuk di gudang penyimpanan.
Kepala Dinas Kopdagperin U Kusmana SSos MSi, saat mengetahui kondisi ini, terlihat marah dan langsung menegur sekaligus meminta agar pengelola toko modern mengeluarkan migor yang ditimbun di gudang, untuk dipajangkan di rak dagangan.
Tak hanya sebatas teguran, petugas juga mengawasi dan menunggu  pihak toko melakukan pemajangan minyak goreng, hingga rak penuh dan terlihat oleh konsumen.
“Dari sidak tadi, kita temukan ada dua toko modern yang rak dagangan minyak gorengnya kosong. Pas kita cek ke gudang, ternyata menumpuk di sana. Kita kesal, kita tegur pengelola, dan kita minta minyak goreng dijajakan di rak,” kata Kepala Dinas Kopdagperin yang biasa dipanggil Uu, saat diwawancarai sejumlah media usai sidak.
Dari kajian tim, diketahui stok minyak goreng kemasan seharusnya sudah kembali normal dengan harga Rp14 ribu per liter. Distribusi minyak kemasan se-Jawa Barat, ditegaskan Uu, telah mencapai 1 juta liter per hari. Adapun rata-rata distribusi se-Kabupaten Kuningan dalam 13 hari terakhir ini telah tercukupi, yakni 10 ribu liter perhari.
“Hasil kajian tim, penyebab kelangkaan ini akibat terjadinya aksi borong minyak kemasan, atau panic buying. Kami mengimbau masyarakat supaya membeli minyak murah dengan batas wajar,” imbau Uu.
Menurut Uu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait komoditi minyak goreng, pihaknya kembali akan melakukan kegiatan operasi pasar minyak goreng dengan harga Rp14 ribu perliter. Agenda akan dilaksanakan di wilayah Kuningan utara. (muh)

0 Komentar