Sepekan Tiga Kali Banjir, Desa Leuweunghapit Siaga Banjir, 10 Jam Baru Surut

Desa Leuweunghapit
POMPA AIR: Salah seorang warga memompa air banjir dari dalam rumahnya, kemarin (8/3). FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

tinggi akan tetapi belum sampai ke
permukiman penduduk sebelah utara.

“Mungkin kalau tidak ditanggul sebelah selatan, kejadian seperti
beberapa tahun sebelumnya kembali terjadi. Kami bahkan sudah bosan melaporkan kejadian ini,” tegasnya.

Kaur umum Desa Leuweunghapit, Cecep menambahkan dinas terkait
melalui BBWS didesak melanjutkan penanggulangan kali Cikamangi. Pasalnya
laporan dan proposal yang diusulkan pemeritah desa nyaris tidak pernah ditindaklanjuti.

“Sudah dilakukan survei beberapa kali tapi sampai
kejadiannya berulang-ulang belum ada tindak lanjut. Sekarang itu kondisinya
parah karena seminggu bisa tiga kali terjadi banjir,” tegasnya.

Baca Juga:Bangun Pariwisata, Hadirkan Motekar dan Segera Mengaspal Layani City TourHPSN, DLH Bagi-Bagi Tong Sampah di CFD

Sampai kapanpun, lanjut dia, kali Cikamangi akan terus meluap.
Apalagi jika di daerah hulu sungai atau di selatan (Rajagaluh) dan sekitarnya
hujan, sudah dipastikan Cikamangi selalu banjir.

“Kasihan warga yang tempat tinggalnya selalu terendam
banjir. Petani terancam gagal panen,” terangnya.

Sementara itu, Camat Ligung Drs Maman Komarudin mengaku prihatin
musibah banjir yang terjadi di wilayahnya.
Pihaknya mengaku ada ratusan hektar sawah
terendam akibat luapan Sungai Cikamangi tersebut.

“Wilayah Cikamangi di Desa Leuweunghapit itu diapit oleh dua
anak sungai Cikamangi dari sebelah barat dan timur. Di sebelah barat tepatnya berbatasan dengan Desa Bantarwaru dan di sebelah timur banjir kiriman yang merendam ratusan hektar pertanian dan memutus akses jalan,” jelasnya. (ono)

Laman:

1 2
0 Komentar