Stok Obat Melimpah, Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Stok Obat Melimpah, Masyarakat Tak Perlu Khawatir
0 Komentar

Penanganan Covid-19 saat ini beda jauh dengan tahun lalu. Saat ini bisa dibilang masih jauh lebih ringan. Dari sisi ketersediaan obat-obatan misalnya, kini dalam kondisi aman. Bahkan melimpah.
ANDRI WIGUNA, Cirebon
YA, ketersediaan obat-obatan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 aman. Stoknya melimpah. Masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan obat.
Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Cirebon, Damiri, mengatakan stok obat-obatan untuk pasien terpapar Covid-19 aman.
“Obat-obatan kita dalam kondisi aman. Seperti Fapiravir yang sekarang ada 80 ribu tablet. Untuk multivitamin juga banyak. Bahkan kita juga ditawari lagi oleh pemprov kalau memang membutuhkan,” ujar Damiri kepada Radar, kemarin.
Dijelaskan, jumlah permintaan obat saat ini tidak sebanyak jumlah permintaan saat beberapa bulan lalu ketika kasus varian Delta naik. Menurut dia, saat varian Delta meningkat, jumlah permintaan obat bisa sampai 20 ribu paket perhari. “Sekarang jauh menurun. Permintaan tidak banyak. Sejauh ini masih bisa tertangani dengan baik. Apalagi sekarang ketersedian obat kita banyak sekali,” imbuhnya.
Tak hanya obat-obatan, dari sisi ketersediaan tempat perawatan, juga masih aman. Seperti disampaikan Kasi Surveilance dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Cirebon, Dendi.
Dendi menjelaskan, saat ini meski terjadi peningkatan kasus secara signifikan, namun ketersedian tempat perawatan masih mencukupi dan tidak krisis tempat tidur. “Ketersedian kita sekitar 337 tempat tidur dan yang terpakai sekarang 291 tempat tidur. Mayoritas memang menjalani isolasi di rumah atau isolasi mandiri,” ungkapnya.
Dendi mengatakan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini memang terus mengalami peningkatan. Karena itu masyarakat harus mengetatkan kembali protokol kesehatan untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19. “Ada penambahan kasus cukup signifikan. Angkanya di atas 300 kasus hari ini (kemarin). Ada dua wilayah yang saat ini masuk zona merah, yakni Kedawung dan Talun,” ujar Dendi.
Diterangkan, penambahan kasus terbanyak ditemukan dari kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan dan puskesmas yakni sekitar 193 kasus. Selain itu ada penambahan kasus dari suspek sebanyak 98 kasus dan sisanya 45 kasus dari kontak erat. “Kita saat ini masih melakukan skirining, kita lakukan secara masif sehingga tidak heran jika jumlah kasus yang ditemukan juga banyak,” imbuhnya. (*)

0 Komentar