Sultan Sepuh Berharap Benda Pusaka di Belanda Dikembalikan

Sultan Sepuh Berharap Benda Pusaka di Belanda Dikembalikan
SAMBUT BAIK: Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE menyambut baik kembalinya keris milik Pangeran Diponegoro dari Raja dan Ratu Belanda yang tengah berkunjung ke Indonesia. FOTO DEDI HARYADI/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Kekayaan budaya bangsa Indonesia hingga kini masih banyak
yang tersimpan di Museum Leiden Belanda. Keberadaan benda pusaka, di antaranya
keris, tombak bahkan arca dan benda lainnya tersebut dibawa ke Belanda sebelum
mereka hengkang dari tanah air.

Ketua Umum Forum Silaturahmi
Keraton Nusantara (FSKN), Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, meminta
Raja Belanda, Willem-Alexander untuk memulangkan semua pusaka yang masih berada
di Belanda ke Indonesia. Permintaan tersebut menyusul pengembalian keris milik Pangeran
Diponegoro, Keris Nogo Siluman serta beberapa benda pusaka lainya kepada Pemerintah
Republik Indonesia.

“Dalam kesempatan ini, kami
mengusulkan kepada Raja Belanda, (agar) tidak hanya pusaka Pangeran Diponegoro
saja yang dikembalikan, tapi semua pusaka-pusaka keraton se-nusantara,” kata
Sultan dalam keterangan persnya, Rabu (11/3).

Baca Juga:Antisipasi Virus Corona, Brimob Berbagi Masker ke Pengguna JalanHari Ini, Pengurus Baru BMPS Dilantik

Sebelumnya, Rombongan Raja Belanda
Willem-Alexande bersama Ratu Maxima yang melakukan lawatan ke Indonesia
sekaligus menyampaikan permintaan maaf kepada bangsa Indonesia atas perlakuan
selama masa penjajahan. Sultan Sepuh pun menghargai dan mengapresiasi
permintaan maaf yang disampaikan oleh Raja Belanda kepada bangsa Indonesia,
karena pernah menjajah di masa lalu selama 350 tahun.

Menurutnya, keraton-keraton
se-nusantara pada waktu itu juga turut merasakan penjajahan yang sangat
menyakitkan. Untuk itu, dirinya yang mewakili keraton-keraton mengusulkan
kepada Raja Belanda, agar tidak hanya pusaka Pangeran Diponegoro saja yang
dikembalikan, tapi semua pusaka. Termasuk naskah dan dokumen dokumen kuno serta
benda cagar budaya yang diduga masih tersimpan di museum-museum Belanda.

“Dan juga semua dokumen,
naskah-naskah kuno, serta benda-benda cagar budaya lainnya, sebagai
implementasi permohonan maaf beliau,” tandasnya. (awr/rls)

0 Komentar