Tak Semua Sekolah Mampu Terapkan Protokol Kesehatan

KBM-Tatap-Muka
Ilustrasi KBM Tatap Muka saat Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)
0 Komentar

CIREBON – Tahun ajaran baru 2020 sudah diputuskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, untuk belajar tatap muka memang belum ada informasi lebih lanjut.
Pemerintah Kota Cirebon juga belum mengeluarkan surat edaran terbaru terkait dengan pembelajaran jarak jauh. Kendati demikian, di tengah pembukaan sekolah di awal tahun nanti, dikhawatirkan pemenuhan protokol covid-19 belum bisa sepenuhnya berjalan.
Pengurus Persatuan Guru Madrasah (PGM), Dedi Supriyadi MPd mengatakan, tidak semua sekolah mampu dalam menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan covid-19. “Keputusan ini harus dikaji secara matang. Sekalipun sudah zona hijau,” ujar Dedi, kepada Radar Cirebon.
Dedi mengakui, tidak semua sekolah siap dengan  protokol kesehatan. Mulai dari fasilitas cuci tangan , masker cadangan, cek suhu tubuh dan lainnya. Oleh karenanya, selain memperhatikan perkembangan kasus covid-19, juga perlu diinspeksi kesiapan sekolah. Hal ini dilakukan dan perlu dipastikan sebelum memutuskan belajar tatapmuka.
Terkait kemungkinan belajar dengan sistem shift, banyak sekolah akan kesulitan. Misalnya yang jumlah siswanya ratusan, dalam sehari bisa sampai 3 shift. Dan hal itu akan sangat melelahkan bagi tenaga pendidikan dan kependidikan.
Koordinator Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesaia (IDAI) Perwil Cirebon, dr Irman Permana SpA (K) meminta pemerintah tidak hanya menyiapkan infrastruktur dalam protokol covid-19.
Menurut dia, momen pembelajaran jarak jauh saat ini, harus menjadi medium untuk menanamkan protokol kesehatan kepada siswa. Sehingga saat sekolah nantinya benar-benar dibuka, tidak hanya infrastrukturnya yang siap. Namun, siswanya juga sudah siap dan mereka memahami protokol pencegahan covid-19.
Yang tidak kalah penting, pemerintah juga harus hadir dalam menyiapkan sarana transportasi untuk siswa. Saat mereka menggunakan angkutan umum, tentunya akan berisiko. “Bisa saja di rumah tidak kena, di sekolah tidak kena, malah kena di angkutan umum,” tuturnya, saat menjadi narasumber di Talkshow Warkop Waw.
Irman berharap, dinas perhubungan dapat mengambil peranan ini. Misalnya menyediakan bus  untuk siswa. Tentunya, dengan penerapan pencegahan covid-19. (abd)

0 Komentar