Tamu Hotel Dominan dari Jakarta

Tamu Hotel Dominan dari Jakarta
Pemeriksaan suhu tubuh tamu hotel. Foto: Azis Muhtarom/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Sejumlah hotel di Kota Cirebon mulai membuka layanannya dan pada Juli mendatang, diprediksi bakal lebih banyak lagi yang beroperasi.
Walaupun belum 100 persen, tapi pelaku perhotelan sudah kembali menarik karyawannya untuk kembali bekerja. Menurut data di Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, hampir 98 persen hotel sudah mulai beroperasi kembali. Hanya dua hotel yang belum beroperasi yakni Hotel Langensari dan Hotel Cirebon Plaza.
Ketua PHRI Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki menjelaskan, rencananya Hotel Langensari kembali buka hari Jumat (hari ini, red). Sedangkan Hotel Cirebon Plaza belum ada konfirmasi ke PHRI.
Meski telah beroperasi, namun dampak covid-19 masih sangat dirasakan. Hotel-hotel saat ini sudah menerapkan protokol kesehatan dan secara okupansi mulai merangkak naik. “Okupansi hotel sekarang rata-rata ada di angka 10, 15 hingga maksimal sampai 20 persen. Ada peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya, hanya 5 sampai 10 persen,” ujar Kiki.
Kiki memastikan seluruh hotal dan restoran yang ada di Kota Cirebon siap mengikuti aturan dan kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah. Tetapi yang diharapkan juga adalah peraturan yang jelas mengenai normalisasi sektor ekonomi.
Menurut perwal yang baru, untuk hotel dilarang ada meeting. Padahal, kegitan tersbeut merupakan salah satu pemasukan hotel. Seiring dengan pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru (AKB), pihaknya berharap ada penyesuaian.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon, Drs Agus Suherman SH MH mengatakan, pihaknya berusaha mempersiakan SDM agar lebih optimal. Terutama dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Selain itu, DKOKP berupaya meningkatkan kunjungan pariwisata dengan bersinergi dengan kepala dinas pariwisata se-Ciayumajakuning. Beberapa kelurahan dan kecamatan khsuusnya beberapa derah yang memiliki potensi wisata juga dirangkul bersama mitra kerja. “Ke depan kami akan terus bersinergi lebih baik, dan mengarah ke paket wisata Ciayumajakuning,” ungkapnya.
Dengan adanya paket wisata ini, diharapkan ke depan saat pandemi ini usai. Pariwisata bisa berjalan dan akan merubah  length of stay (LoS) lebih panjang.
Dalam kondisi normal, LoS di Cirebon tak sampai 3 hari bahkan hanya 1,5 hari. Hal ini dikarenakan destinasi yang terbatas. “Kami harap dengan sinergi nanti, kami bisa meningkatkan LoS, saat ini persiapan pengoptimalan ini sudah sampai 50 persen. Eksekusinya kami akan jalan usai pemerintah menyatakan kondisi saat ini sudah kembali normal dari pandemi,” ujarnya. (abd)

0 Komentar