Tiga Poin Disengaja

0 Komentar

2 Arsenal vs Liverpool 1
LONDON – Pelatih Arsenal, Mikel Arteta sudah lama memendam hasrat mengalahkan Liverpool. Padahal, Juergen Klopp adalah sosok yang dikaguminya. Filosofi dan gayanya membangun tim, membuat Arteta terpana.
Di tahun pertama kepelatihannya, Klopp mampu membangun Liverpool yang berada di urutan kedelapan musim 2015/2016 hingga menjuarai Liga Champions 2019 dan mengunci gelar Primer League musim 2019/2020.
“Dia (Klopp) mampu merekrut setiap pemain dengan posisi yang diinginkannya. Di saat klub lain berburu pemain bintang, Liverpool dan Klopp lebih banyak melihat kebutuhan tim. Ini yang saya anggap mereka benar-benar mengenal tim dan pintar meramu pemain,” paparnya kepada London Football.
Kondisi itulah yang membuat Arteta penasaran. Kamis (16/7) dini hari WIB, hasratnya untuk mengalahkan Liverpool akhirnya terwujud. Dalam jamuannya di Emirates Stadium, The Gunners -julukan Arsenal- sukses mengkandaskan perlawanan Mohamed Salah dkk dengan skor 2-1.
Namun, bagi Arteta, kemenangan ini jauh dari ekspektasinya. Mereka menang karena blunder, bukan murni dari open play. Ya, Tim Meriam London menang comeback, tertinggal lebih dahulu. Gol penyama The Gunners lahir saat Alexandre Lacazette memanfaatkan kesalahan bek Liverpool, Virgil van Dijk pada menit ke-32.
Sekitar semenit sebelum jeda, blunder kedua terjadi. Kali ini giliran kiper The Reds –sebutan Liverpool- Alisson Becker yang melakukan kesalahan. Reiss Nelson memanfaatkannya untuk membawa Tim Gudang Peluru unggul 2-1.
Kemenangan ini jelas mengecewakan keinginan Arteta yang ingin melihat Liverpool bermain layaknya raksasa Eropa. Baginya, Liverpool seperti membuka ruang untuk mereka menang. Dilansir dari Whoscored, kemenangan Arsenal seperti hadiah.
Bagaimana tidak, Arsenal yang hanya menguasai 31 persen penguasaan bola, tiga tembakan shoot on goal, pemain belakang Kieran Tierney menyelesaikan hanya 42 persennya umpannya, ternyata menang karena blunder.
Namun, Arteta sepertinya enggan menyampaikan keanehan ini dalam konferensi pers usai pertandingan. Dia hanya bicara secara normatif. ”Ya, akhirnya kami beruntung. Kami bisa memaksa mereka melakukan kesalahan dan mereka melakukannya. Tentu itu menjadi perbedaan dalam pertandingan besar,” ujar Arteta setelah pertandingan dilansir dari BBC Sports.

0 Komentar