Tiga Warga Ditembak Geng Motor

Tiga Warga Ditembak Geng Motor
TKP: Yanto, Kemit Desa Kedungbunder menunjukkan lokasi geng motor menyerang warga dan memperlihatkan batu yang dipakai tawuran, kemarin.FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

 
 
GEMPOL – Kelompok geng motor kembali berulah di Kabupaten Cirebon. Kali ini, mereka beraksi di Desa Kedungbunder, Kecamatan Gempol. Akibat aksi brandalan bermotor ini, tiga orang mengalami luka tembak di bagian punggung dan di bawah ketiak. Mereka adalah Hasan (27) dan Iman (14) keduanya warga Desa Kedungbunder, serta Tono (28) warga Palimanan Barat, Kecamatan Gempol.
Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, peristiwa itu terjadi pada Minggu sore (8/11). Kelompok geng motor konvoi dari arah Cirebon menuju Bandung. Di depan Pabrik Indocement gerombolan motor itu berhenti, kemudian menembak Tono. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Bandung.
Sampai di depan kantor Balai Desa Kedungbunder, mereka juga berhenti terlibat saling ejek dengan pemuda setempat yang hendak main bola. Sekelompok geng motor pun mengeluarkan sejenis senapan angin softgun dan senjata tajam (sajam) jenis pedang samurai dan celurit.
“Saya ada di dalam kantor desa waktu itu. Pas keluar, sudah terjadi tawuran lempar batu. Awalnya geng motor melepaskan tembakan ke atas satu kali. Tapi, warga kami melawan. Sehingga menembak lagi dan menggenai warga kami,” kata Yanto, Kemit Desa Kedungbunder.
Yanto mengaku sempat mendekati kejadian. Namun, kelompok geng motor mengacungkan senjata tajam dan senapan softgun ke dirinya agar kembali masuk ke kantor desa. Yanto terpaksa kembali dan menghubungi polsek, koramil, dan aparat desa lainnya melalui telepon untuk memberitahukan kejadian tersebut.
“Saya takut, ketimbang ditembak. Jadi, balik lagi. Ramai-ramai keributan itu sekitar 20 menitan, terus geng motor bubar. Polisi TNI dan lainnya pada datang,” tuturnya.Setelah kejadian itu, Polsek Gempol dan Unit Indentifikasi Polresta Cirebon datang dan langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Hasil olah TKP itu, ditemukan sejenis seperti pelor sepeda yang diduga sebagai peluru dari softgun tersebut.
Di tempat yang berbeda, Hermanto aparat desa setempat mengiyakan kalau warganya menjadi korban luka tembak. Kejadian yang menimpa warganya diserang oleh geng motor sudah dua kali terjadi. Sebelumnya pada September 2020.
“Warga kami kena tembak. Sekarang saya lagi ngurus, karena pelakunya sudah ditangkap dan berada di Polsek Gempol,” ungkapnya.

0 Komentar