Tim Penanganan Galian C Argasunya Cuma Wacana

uji-swab-nakes-kota-cirebon
Tenaga kesehatan Kota Cirebon mengikuti pengambilan spesimen swab. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Aktivitas penambangan galian c di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamumti, tidak akan selesai dalam waktu dekat. Solusi yang digadang-gadang pemerintah tak pernah menyentuh masalah yang ada.
Bahkan tim yang digadang-gadang diberi tugas untuk mencari solusi, ternyata tidak pernah ada. Padahal, saat persoalan kembali mengemuka tahun lalu, Pemerintah Kota Cirebon menyusun road map dan sebuah tim kecil untuk penanganannya. Namun, tim tersebut rupanya tidak resmi.
M Arif Kurniawan ST salah satu tim perumus mengakui, tim tersebut tidak pernah dibentuk. Meski sempat ada wacana untuk adanya tim khusus dalam penanganan galian c. “Iya sampai saat ini tim secara resmi belum ada,” kata Arif, kepada Radar Cirebon, Minggu (2/8).
Arif saat ini menjabat kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) menggantikan Drs H Agus Mulyadi MSi yang promosi menjadi sekretaris daerah. Tim juga Road Map Penanganan Galian C dengan Tri Bina, merupakan konsep yang dibuat saat dia menjadi kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D).
Namun demikian, ia mengungkapkan, sesungguhnya tim tersebut sudah pernah dibawa ke rapat  antara sekretaris daerah yang ketika itu dijabat Drs H Asep Dedi MSi, BP4D, Dinas Ligkungan Hidup (DLH), camat, lurah, dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat.
Hasil rapat saat itu, yang disepakati bukan tim. Tetapi menggunakan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) dari masing masing istansi.
Kendati tidak berbentuk tim, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH meyakini pariwisata religi di Kelurahan Argasunya dapat menyelesaikan persoalan galian c. Dengan optimalisasi Kampung Benda Kerep sebagai kampung wisata religi, masyarakat dapat beralih dari buruh galian menjadi pekerja sektor pariwisata.
Rencananya, tahun 2020 Kampung Benda Kerep akan ditata untuk keperluan wisata. Tapi karena covid-19 belum bisa terlaksana. “Saya yakin warga di sana bisa diajak alih profesi. Mulai dari menjadi pemandu wisata dan berjualan souvernir,” katanya.
Walikota menginginkan, tahun 2021 penataan Kampung Benda Kerep bisa dimulai dan covid-19 selesai. Sehingga sektor pariwisata bisa tumbuh. (abd)

0 Komentar