Tri Dharma

catatan-dahlan-iskan
Bukan hanya di rumah masing-masing, persiapan Imlek juga dilakukan di rumah-rumah ibadah, terutama vihara dan klenteng.-Julian Romadhon-Harian Disway.
0 Komentar

Lama-lama Tri Dharma seperti agama tersendiri. Bahkan sempat ada yang ingin membuat kitab suci Tri Dharma. Ongko Prawiro jadi ketua umumnya. Anda sudah kenal Ongko: ia orang kaya yang punya anak 39 orang. Dari 4 istri. Bukan karena mau poligami, tapi untuk mistis. Ia percaya: istri tuanya akan meninggal kalau ia tidak kawin lagi. Pun istri keduanya dan ketiganya.

Ayah Ongko termasuk orang terkaya di Surabaya. Ia tuan tanah. Hampir separo Kembang Jepun milik ayah Ongko. Raja tanah. Setara dengan Baswedan, kakek Anies Baswedan.

Ongko punya hotel terbaik di Surabaya pada zamannya: Hotel Olympic Keputran. Ia juga punya hotel Niagara di Lawang, Malang, yang unik itu.

Baca Juga:Ini Pernyataan Ridwan Kamil setelah Dapat Posisi Wakil Ketua Umum GolkarProfil Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat yang Kini Gabung Partai Golkar

Anak-anak Ongko tidak ada yang mau jadi ketua umum Perhimpunan Tempat Ibadat Tri Dharma (PTITD) se-Indonesia. Sekaligus Ketua Umum Majelis Rohaniwan Tri Dharma Se-Indonesia (Martrisia).

Sejak Ongko meninggal sudah ditunjuk pejabat ketua umum: Ko Sik Kian. Rupanya ada yang tidak sepakat. Sekelompok pengurus mengangkat David dari Magelang sebagai ketua umum.

Ko Sik Kian memang aktif di Tri Dharma tapi bukan kelompok  orang kaya. David kaya raya. Punya bisnis karoseri terkenal di Magelang.

Kedua kubu tidak bisa bersatu.

Memang segera ada Muktamar Tri Dharma. Sebentar lagi. Setelah Cap Go Meh. Mungkin tanggal 14 Februari. Bisa saja Muktamar itu jadi jalan penyatuan. Atau justru resmi menjadi dua.

“Kalau saya sudah bulat akan independen saja,” ujar Tony, pimpinan Kelenteng Gudo, luar kota Jombang.

Setelah reformasi tahun 1998, zaman berubah. Pun soal keagamaan. Konghucu sudah diakui sebagai agama resmi. Oleh Presiden Gus Dur. Konghucu tidak perlu lagi bersembunyi di balik Tri Dharma.

Budha juga sudah punya organisasi sendiri. Bahkan tidak satu. Konghucu juga sudah punya organisasi sendiri: Matakin. Hanya Tao yang belum terdengar punya organisasi mandiri.

Baca Juga:Apakah Hari Senin 23 Januari 2023 Jadi Hari Libur?Upaya KP3C Perjuangkan Provinsi Cirebon, Banyak Tantangannya

Meski memisahkan diri dari Tri  Dharma, kelenteng Gudo tidak akan jadi Tao, Konghucu atau Buddha. “Kelenteng Gudo akan jadi kelenteng untuk semua,” ujar Tony.

Ia menceritakan, kalau di satu kelenteng hanya ada patung Buddha, yang datang tidak banyak. Pun kalau hanya ada patung Konghucu.

0 Komentar