Upaya Puskesmas Kesambi Skrining Pelajar

Upaya Puskesmas Kesambi Skrining Pelajar
Petugas UPT Puskesamas Kesambi melakukan pemeriksaan data penggunaan formulir Google. Foto: Apridista Siti Ramdhani/Radar Cirebon
0 Komentar

Dalam menanggulangi covid-19, puskesmas turut berperan aktif melakukan skrining kesehatan pada warga di wilayahnya. Termasuk pada kesehatan anak sekolah. Dalam kondisi saat ini, UPT Puskesmas Kesambi pun hadir secara aktif memeriksa kesehatan anak sekolah melalui skrinnig pada form khusus.

APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon
UNTUK meminimalisasi penularan covid-19 pada anak, pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar di rumah. Tetapi, penularan covid-19 ternyata masih mengenai anak usia sekolah dan remaja.
Tercatat data nasional, covid-19 pada anak usia 6–18 tahun sebanyak 6,8 % dari total kasus konfirmasi (143.043 kasus per 18 Agustus 2020); 6,7 % dari total kasus dirawat/diisolasi; 7,2 % dari total kasus sembuh serta 1,3 % dari total kasus meninggal.
Pada anak, risiko penularan dapat berasal dari anggota keluarga yang terkena, lingkungan sekitar, atau tempat anak melakukan aktivitas di luar rumah. Oleh karenanya, peran puskesmas dalam menjalankan surveilans menjadi sangat penting untuk memutuskan rantai penularan.
Bagi anak yang tinggal di Lembaga Pengasuhan di luar keluarga, seperti rumah singgah/panti/LKSA dan lapas/rutan anak/LPKA perlu penanganan khusus dalam hal menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan covid-19.
“Karena kita menghinadri paparan dengan anak-anak, skrinning kami lakukan dengan Google Form yang wajib diisi oleh seluruh siswa wilayah kerja kami,” tutur Kepala Puskesmas Kesmabi, dr Sulfianti Irfan.
Pemeriksaan kesehatan pada siswa seharusnya dilakukan di awal tahun ajaran. Namun karena hingga saat ini kegiatan belajar mengajar masih dilakukan dari rumah, dibuatlah teknik pemeriksaan kesehatan dengan Google Form ini.
Penjaringan kesehatan/ skrining dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau penggunaan formulir online. Untuk teknisnya sendiri, puskesmas membagikan pada pihak sekolah, dan sekolah membagikan pada orangtua murid untuk selanjutnya dilakukan pengisian data.
Sasarannya antara lain siswa/i kelas 1 SD, SMP, dan SMA. “Ada 10 sekolah di wilayah kesambi yang yang diwajibkan mengikuti skrinning ini,” jelasnya.
Skrinning dengan menggunakan media Google Form ini baru pertama kali digelar pada pandemi ini. Diharapkan hasilnya bisa efketif tentunya dengan kerjasama guru dan juga orangtua murid. Beberapa pertanyaan yang muncul di dalam skrinning tersebut antatra lain seperti pemeriksaan fisik anak mulai dari tinggi bdan, berat badan, kondisi mata, telinga, gigi, dan lainnya.

0 Komentar