Visitasi Batal, RSDGJ Diizinkan Tes PCR

Visitasi Batal, RSDGJ Diizinkan Tes PCR
Setelah beberapa kali tidak diadakan, jamaah kembali mengikuti salat Jumat di Masjid Syiarul Islam, hari ini (29/5). FOTO: M TAUFIK/RADAR KUNINGAN
0 Komentar

CIREBON – Visitasi Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat, kembali batal dilaksanakan. Kendati demikian, Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati sebenarnya sudah diperbolehkan melakukan pemeriksaan dengan polymerase chain reaction (PCR).
Namun, pemeriksaan sampel swab ini dilakukan dengan dua spesimen. Dengan model ini, spesimen pertama diperiksa RSDGJ dan yang kedua dikirimkan ke Labkesda Provinsi Jabar.
Direktur RSD Gunung Jati, dr Ismail Jamaludin SpOT mengatakan, visitasi telah dijadwal ulang Kamis 4/6). Di tempat terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, dr Tresnawaty SpB mengungkapan, sepengetahuan dirinya, pemeriksaan dua spesimen dapat dilakukan.
Kemudian Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga sudah mempersilahkan RSD Gunung Jati melakukan pemeriksaan menggunakan PCR meskipun belum ada visitasi dari Labkesda Jabar. “Yang penting satu spesimen dicek di Labkesda Bandung dan satu lagi spesimen dicek di RS Gunung Jati,” kata Tresna.
Tresna menyayangkan PCR di RSD Gunung Jati belum dapat difungsikan dengan optimal. Sehingga pemeriksaan swab maupun tes masal belum dapat dilakukan hingga saat ini.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon sudah mempersiapkan bilik khusus untuk menghadapi tes swab masal yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Bilik berfungsi untuk meminimalisasi risiko penularan kepada tenaga kesehatan (nakes).
Bilik transparan ini terdapat 3 unit yang dipersiapkan di Gedung Diklat BKKBN di Jl dr Sudarsono. Perangkat ini juga dapat dipindah-pindahkan. Pada bagian depan terdapat sarung tangan yang berguna untuk melakukan pengambilan swab pada hidung dan tenggorokan. Di dalamnya sangat steril.
Kepala Dinas Kesehatan, dr Edy Sugiarto MKes mengatakan, swab masal di Kota Cirebon dilakukan dalam waktu dekat dan ditargetkan kepada 1.558 orang berisiko. Diantaranya adalah mereka yang reaktif secara rapid test. “Sampai sekarang (kemarin, red) yang sudah swab ada lebih dari 100 orang,” ujar Edy.
Untuk pemeriksaan rapid test masal, lanjut Edy, akan dilakukan kepada lebih dari 5 ribu orang di Kota Cirebon. Dan saat ini, telah mencapai 3.557 orang. “Kalau rapid test sudah habis, kita langsung swab test masal kepada 1.558 orang,” ungkapnya.

0 Komentar