Warga Garut Viral Dituduh Penculik, Wagub Uu: Niatnya Cari Nafkah Malah Berujung Musibah

mobil-warga-garut
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat melihat mobil warga Garut yang dirusak karena dituduh penculik. Uu prihatin dengan terjadinya peristiwa tersebut. Foto: Pemprov Jabar.
0 Komentar

“Yang sudah terbukti salah pun tidak boleh masyarakat main hakim sendiri, apalagi kalau belum jelas kebenarannya,” ucap Uu.

“Bagaimana kalau itu terjadi kepada diri atau keluarga kita? Tiba-tiba kita dianiaya, harta kita dirusak, tanpa ada kesalahan,” sambung Wagub Jabar.

Uu berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi. Apalagi untuk suatu kabar yang memerlukan adanya proses tabayun. Ia pun tak ingin kejadian serupa terulang kembali.

Baca Juga:Soal Motif Sambo dalam Kasus Brigadir J, Simak Penjelasan Majelis HakimSambo Divonis Mati, Terlibat Langsung Dalam 2 Hal Ini

Uu juga menyebut, bahwa masyarakat Jawa Barat sendiri terkenal ramah ‘someah hade ka semah’. Jawa Barat sebagai miniaturnya Indonesia, juga dihuni beragam masyarakat, termasuk masyarakat pendatang.

“Mereka yang datang ke Jawa Barat bahkan merasa betah. Mereka dari luar Jabar dari provinsi manapun, dari suku manapun, dari agama apapun mau bisnis politik, semuanya tidak ada gangguan,” ucap Uu.

“Maka mari kita tingkatkan ukhuwah kita, rasa nasionalisme kebangsaan kita, sehingga hidup dengan prinsip kebersamaan,” tambahnya.

Salah satu korban, Yusep Maulana, yang ditemui Wagub Uu, menuturkan bahwa kejadian pengeroyokan bermula saat Ia dan keempat temannya berjualan jaket kulit di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Tanpa sebab yang pasti kelima warga aseli Garut (Asgar) ini dituduh sebagai komplotan penculik anak.

Kendaraan niaga mereka, Daihatsu Grand Max juga turut diamuk massa, dirusak dan dijarah seisinya. Ratusan potong jaket kulit hingga bekal pakaian pun raib dijarah. Mobil rusak parah bahkan hingga terguling.

Diketahui, massa tersulut emosi setelah mendapat kabar bahwa kelima warga Asgar melakukan percobaan penculikan anak di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.

Baca Juga:UPDATE Gempa Majalengka, Ini Pusat Gempa yang Sudah Dianalisis BMKGIni Kecanggihan Tempat Bikin SIM di Cirebon, Pertama di Seluruh Indonesia untuk SIM C1

Pesan beredar dari mulut kemulut hingga via aplikasi chat WhatsApp. “Saat lagi nawar-nawarin jaket biasa, jaketnya juga dipegang, itu yang saya heran, padahal jelas saya bawa-bawa jaket,” cerita Yusep Maulana.

“Ada anak kecil bilang culik, ibunya ada di dalam rumah, kata ibunya, culik yang mana? Itu itu, lalu saya difoto, lalu dilaporin ke desa. Padahal juga, saya jajan jajan dulu disitu, berhenti dulu, ngopi, biasa saja santai kita,” kata Yusep.

0 Komentar