Waspada! 6 Orang Meninggal Dunia Terserang DBD 

Foging salah satu bentuk pencegahan DBD
Foging salah satu bentuk pencegahan DBD
0 Komentar

KUNINGAN, RADARCIREBON.ID – Selama musin penghujan, warga Kabupaten Kuningan diminta untuk waspada dengan penyakit terutama demam berdarah dengue atau DBD. 

Sebab berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, selama bulan Januari hingga Maret 2024, jumlah warga yang diduga terkena DBD mencapai 299 kasus. Dengan enam di antaranya meninggal dunia.

Hal ini diungkapkan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan H Iud Sudarman. 

Baca Juga:Perbaikan Jalan Rusak Harus Selesai Sebelum LebaranCatat! Berikut 10 Tips Puasa Aman bagi Penderita GERD, Lancar Sebulan Penuh

Iud Sudirman menjelaskan, angka warga yang terserang DBD tak jauh berbeda dengan data periode yang sama di tahun 2019 lalu. Justru yang mengejutkan, adalah angka kematian yang mencapai 6 kasus hanya dalam kurun waktu tiga bulan.

“Tahun 2023 kemarin angka kematian karena DBD juga sama enam kasus, tapi terhitung dalam kurun waktu satu tahun. Namun untuk tahun 2024 ini hanya dalam tiga bulan saja, ada 6 penderita yang meninggal. Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus meninggal dunia karena DBD,” jelas Iud.

Menurut dia, lonjakan kasus DBD di Kabupaten Kuningan hampir terjadi setiap musim penghujan seperti sekarang. Namun demikian, kondisi ini tidak menjadikan Kabupaten Kuningan masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dia menceritakan, pada tahun lalu, jumlah kasus DBD total mencapai 630 kasus. Tahun ini dalam kurun waktu tiga bulan sudah mencapai 299 kasus, sebenarnya tidak jauh beda dengan periode yang sama di tahun 2023 lalu. Jadi bisa dibilang masih aman dan tidak masuk dalam kategori KLB.

Namun demikian, kondisi musim penghujan saat ini patut menjadi perhatian semua pihak. Pasalnya, di musim seperti ini biasanya nyamuk aedes aegypti berkembang biak. Terutama untuk daerah pemukiman padat seperti wilayah Kecamatan Kuningan, Jalaksana, Kramatmulya, Cilimus dan Cigugur. 

“Di mana mobilisasi masyarakat cukup tinggi dan kondisi lingkungan yang kurang terperhatikan. Musim penghujan banyak menimbulkan genangan air di sekitar rumah. Jadi, alangkah baiknya hal ini diperiksa dan dibersihkan oleh warga karena bisa menjadi sarang nyamuk,” saran Iud.

Tingginya kasus DBD ini banyak disikapi masyarakat yang mengajukan permintaan tindakan fogging. Padahal, lanjut Iud, kegiatan fogging bukan solusi utama pemberantasan DBD karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja. 

0 Komentar