1.000 Alat Rapid Test Untuk Libur Natal dan Tahun Baru

1.000 Alat Rapid Test Untuk Libur Natal dan Tahun Baru
PEMERIKSAAN: Pengguna kendaraan yang masuk ke rest area 208B Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, menjalani rapid test di pos pelayanan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, kemarin. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Dinkes Kabupaten Cirebon menyediakan 1.000 alat rapid test untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang mungkin terjadi pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Alat rapid test tersebut akan disebar di sejumlah posko pengamanan dan pelayanan arus mudik balik, serta sejumlah tempat objek wisata di Kabupaten Cirebon.
Seperti terlihat di rest area 208B Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Minggu (27/12). Sejumlah pengguna kendaraan yang masuk ke rest area langsung diarahkan ke dalam pos pelayanan untuk rapid sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
Elfa, salah satu warga dari Malang mengaku sudah melakukan swab antigen sebelum melakukan perjalanan, baik saat menuju Malang ataupun Jakarta. Hal tersebut ia lakukan, selain disyaratkan dan disarankan oleh pemerintah, juga langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Saya kan ingin keluarga yang di Malang dan di Jakarta aman. Ketimbang saya pulang bawa virus mending dites dulu. Alhamdulillah, kemarin saat swab antigen aman, dan sekarang tes lagi non reaktif,” ujarnya.
Sementara itu, Kadinkes Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan, untuk posko pengamanan dan pelayanan arus mudik Natal dan Tahun Baru, pihaknya menyediakan sekitar 500 alat rapid test.
“Kita koordinasi dengan pihak kepolisian, baik dari Polresta maupun Polres Ciko. Total ada sekitar 10 pos, masing-masing pos kita alokasikan 50 alat. Sehingga total ada 500 alat rapid khusus untuk arus mudik balik Natal dan Tahun Baru 2021,” bebernya.
Ditambahkannya, untuk tempat objek wisata Dinkes juga mengalokasikan sekitar 500 alat rapid test. Ada beberapa lokasi tempat objek wisata yang akan melakukan rapid test untuk pengunjung.
“Total ada 1.000 yang kita alokasikan,. Ini untuk mengantisipasi pergerakan orang yang kemungkinan mengalami peningkatan cukup banyak,” imbuhnya.
Kegiatan tersebut, sambung Eni, dilakukan dari mulai 23 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021. Jika ada pengguna jalan atau pengunjung tempat wisata yang reaktif saat dirapid, maka akan ditindaklanjuti dengan swab test. (dri)

0 Komentar