113 Meninggal di Iran, Korsel Alami Penurunan Penderita Covid-19

WABAH-VIRUS-CORONA-DI-IRAN
ANTRE MENUNGGU PAKET: Orang-orang mengantre untuk menerima paket pencegahan terhadap penyakit virus corona Covid-19 yang disediakan Basij, seorang milisi yang setia pada pendirian republik Islam Iran, di luar stasiun metro Meydane Valiasr di ibukota Teheran, Minggu (15/3). Foto: AP
0 Komentar

DUBAI – Virus Corona menelan sedikitnya 113 korban jiwa dalam 24 jam terakhir di Iran. Sehingga, akumulasi kematian di negara tersebut hingga Minggu (15/3) menjadi 724 dari 13.938 yang telah dinyatakan mengidap virus yang awalanya tumbuh dan berkembang di Wuhan, China itu.

Informasi tersebut
disampaikan melalui Twitter oleh Alireza Vahabzadeh, penasihat menteri
kesehatan Iran. Untuk mengatasi wabah corona di Iran, salah satu negara di luar
China yang terparah dilanda wabah tersebut, pejabat meminta masyarakat agar
tidak melakukan perjalanan yang tak perlu dan tetap berada di rumah.

Menurut media pemerintah setempat, sejumlah pejabat senior, politisi, dokter, komandan Pengawal Revolusi dan ulama tertular Covid-19. Beberapa di antara mereka, termasuk seorang penasihat Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, meninggal.

Baca Juga:Mendagri Puji Gerakan CTPS PKK JabarUN Ditunda, Siswa Belajar di Rumah Selama Dua Pekan

Juru bicara Kementerian
Kesehatan, Kianush Jahanpur, mengatakan kepada stasiun TV pemerintah, bahwa
4.590 pasien corona dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut. ”Kekhawatiran
kami, jumlah ini akan bertambah khususnya korban jiwa. Ini yang terus kami
lakukan antisipasi,” jelasnya.

Sementara itu, Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu di Yerusalem akan ditutup sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona. Namun, jamaah masih diperbolehkan untuk melakukan salat di ruang terbuka di kompleks tempat paling suci ketiga bagi muslim tersebut.

”Departemen wakaf telah
memutuskan untuk menutup tempat salat dalam ruangan di masjid berkah Al Aqsa,
sampai ada pemberitahuan lebih lanjut sebagai langkah pencegahan untuk menghindari
penyebaran virus corona. Salat akan dilakukan di ruang terbuka masjid
Aqsa,” kata direktur masjid Al Aqsa, Omar Kiswani kepada Reuters.

Sedangkan di Kuala Lumpur dilaporkan bahwa Malaysia kemarin, memastikan ada 190 kasus baru orang tertular Covid-19. Sebagian besar pengidap baru itu adalah mereka yang memiliki kaitan dengan acara keagamaan di masjid. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 10.000 orang dari beberapa negara.

Dengan pengidap baru itu, menjadikan total jumlah orang terinfeksi corona di Malaysia menjadi 428, kata kementerian kesehatan dalam pernyataan.

Selain kabar dari Iran,
Yerusalem dan Malaysia, kabar baik datang dari Korea Selatan. Tercatat Minggu
(15/3) terjadi penurunan yang cukup signifikan. Total 76 kasus baru terjangkit

0 Komentar