Meskipun ada siswa yang positif covid-19, Daryo mengatakan PTM di SMPN 1 Kota Cirebon tetap 100 persen. Hanya beberapa kelas yang ditutup. “Guru juga diswab terutama yang mengajar di kelas tersebut. Guru yang diswab sebelum hasilnya keluar, tidak masuk kelas dulu. Mengajarnya daring,” tuturnya.
Terkait PTM yang tetap dibuka 100 persen, Daryo mengatakan hal tersebut sesuai dengan hasil koordinasi dan ketentuan baik dari Dinkes maupun Disdik Kota Cirebon. “Penutupan PTM baru dilakukan bila kasus Covid-19 mencapai 5 persen dari jumlah siswa. Atau 70 orang dari 1.400 siswa di SMPN 1 Kota Cirebon,” tutupnya.
Terpisah, dari Kabupaten Cirebon, juga ada penambahan signifikan kasus terkonfirmasi Covid-19. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, per Selasa (1/2) ada penambahan 23 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 23 kasus tersebut, 11 kasus di antaranya ditemukan dari kegiatan surveilance kegiatan pembelajaran tatap muka. Langkah cepat pun dilakukan. Kegiatan testing, tracing dan treatment pun langsung dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Kasi Surveilance dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Cirebon, Dendi, mengatakan meskipun saat ini ditemukan kasus dari kegiatan PTM, pihaknya belum menemukan klaster dari satu sekolah. “Yang kita temukan belum klaster, masih kasuistik. Sehingga yang kita tutup pembelajarannya hanya satu kelas saja,” ujarnya.
Dikatakan, penutupan kegiatan PTM di kelas tersebut akan berjalan selama 5×24 jam untuk mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, pihaknya juga melakukan tracing pada kontak erta kasus yang ditemukan termasuk melakukan swab test kepada teman-teman sekolah dan keluarga pasien positif Covid-19 tersebut.
“Positifity rate masing-masing sekolah masih di bawah 5 persen, jadi masih aman, tidak sampai harus ditutup total. Penutupan hanya untuk kelas yang kontak erat saja dengan yang positif,” imbuhnya. (jrl/dri)
16 Siswa di Cirebon Positif Covid-19
