2 Tahun Riset, Universitas Kristen Maranatha Tawarkan Konsep Revitalisasi Kota Tua Jamblang

kota-tua-jamblang
Tim dari Universitas Kristen Maranatha jajaki kerja sama dengan Pemkab Cirebon untuk merevitaliasi Kota Tua Jamblang. Foto: Samsul Huda/Radarcirebon.id
0 Komentar

Di tahun pertama itu juga, kata Krismanto, pihaknya mengadakan workshop design Internasional bersama dengan perguruan tinggi Tiongkok.

Hasilnya, dibukukan oleh mahasiswa Maranatha sebagai sebuah kompilasi ide dari Infrastruktur pariwisata di jamblang.

Menginjak di tahun kedua, lanjut dia, pihaknya memberikan sosialisasi, edukasi ke masyarakat, membuat peta kawasan wisata dan membuat pameran berkali-kali.

Baca Juga:Bupati Cirebon Godok Anggaran Kajian Akademis DOB Cirtim70 Ribu Lebih Peserta BPJS PBI Dibiayai Pusat, Beban Keuangan Daerah Berkurang

Baik di kampus maupun di Jamblang. Termasuk ekspos ke masyarakat pemilik bangunan. Bahwa Bangunan yang mereka punya itu sebetulnya memiliki potensi wisata yang besar.

Lalu, pihaknya masuk ke Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis), yayasan, dengan menawarkan apa yang bisa dikerjakan sama-sama.

“Hasilnya, kami memuat post card, tambler, kaos, topi dan aksesoris lainnya supaya orang yang pergi ke Jamblang bisa bawa sesuatu, yakni, souvernir,” ungkapnya.

Memasuki tahun ke tiga, pihaknya mencoba mengimplementasikan membuat narasi pariwisata, sekaligus sesuatu yang mempunyai impek terhadap persiapan sebagai destinasi wisata.

Lokasi kota tua ini sangat strategis. Ditambah daerah pesisir sungai sangat menarik dan memungkinkan jika dibuat water front seperti cafe-cafe. Sebab, lahan kosongnya jauh.

“Nah, ide-ide ini gak bisa dijalankan sendirian, kami butuh kolaborasi dengan pemerintah dengan lembaga-lembaga masyarakat yang ada di Jamblang. Meski geraknya pelan tapi tetap jalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, Irena Gunawan menuturkan, untuk melakukan survei di kawasan Pecinan Jamblang, pihaknya melakukan pendekatan komprehensif.

Baca Juga:Shelter Sudah Ditempati Pedagang Kaki Lima, Belum 100 PersenKPU Jabar Ungkap Kendala Pantarlih saat Coklit Pemilu 2024

Minimalnya, fungsi infrastruktur pariwisata, mengetahui toruis yang masuk ke jamblang itu berapa lama. Makin lama, perputaran uang masih banyak. “Itu yang disebut infrastrukturnya,” tandasnya.

“Kerjasama pemanfaatan rumah-rumah tua yang sudah kita set. Ini tourism center, tempat makan, toko dan lainnya,” katanya.

Dia menambahkan, di tahun ketiga ini pihaknya ingin buat rute pariwisata, sebagai tempat pemberdayaan masyarakatnya.

0 Komentar