BREBES – Lahan seluas 3.976 hektare disiapkan menjadi kawasan industri di Brebes, Jawa Tengah dan digadang-gadang sebagai relokasi perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dari Tiongkok.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau kesiapan Kabupaten Brebes Jawa Tengah menjadi tempat untuk relokasi perusahaan Amerika Serikat. Bahkan Brebes direncanakan akan menjadi manufaktur kawasan industri.
Rombongan tersebut tiba di Brebes, pagi pukul 10.00 dengan mengunakan heli dan mendarat di lapangan Nasmoco Klampok, Brebes. Dengan ditemani rombongan Menperin,mereka langsung menuju lokasi peninjauan di kawasan industri di Desa Losari Lor, Kabupaten Brebes, Jumat (29/5).
Baca Juga:Zona Biru Pilih PSBBKasus Corona Thailand Turun, Pembatasan Dilonggarkan
“Kunjungan ini dalam rangka ingin melihat kesiapan kawasan industri yang ada di Brebes. Termasuk meninjau rencana relokasi pabrik farmasi dan alat kesehatan asal Amerika Serikat (AS) yang berada di Tiongkok. Hal ini merupakan peluang besar bagi Indonesia. Karena yang melakukan pendekatan terhadap relokasi perusahaan tersebut tak hanya Indonesia saja,” ujar Agus Gumiwang.
Perlu diketahui bahwa kawasan industri Brebes, merupakan salah satu kawasan industri prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( 2020-2024).
Sementara itu, terkait rencana relokasi pabrik farmasi Amerika Serikat (AS) dari Tiongkok ke Indonesia, Gubernur Ganjar Pranowo sudah berkomunikasi dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terkait peluang masuknya investasi tersebut. Pihaknya pun langsung menyambut baik. ”Jateng Siap?. Kami siap,” ujarnya.
Saat itulah, Gubernur Ganjar menawarkan sejumlah kawasan industri. Ada beberapa alternatif yang ditawarkan, yakni kawasan industri Wijayakusuma, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, dan menyiapkan kawasan industri di Brebes.
”Terserah nanti pilihnya yang mana. Brebes juga pernah kita tawarkan. Mudah mudahan nanti ada pilihannya. Karena Kita di manapun siap,” ujar Gubernur di rumah dinas Puri Gedeh, belum lama ini.
Dikatakannya, setelah memikirkan di bidang kesehatan dan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak pandemi, selanjutnya sudah saatnya untuk memikirkan perekonomian.
Ia pun menilai, masuknya investasi asing merupakan kesempatan yang baik meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kemudian tenaga kerja dapat terserap serta daerah dapat bangkit.
Baca Juga:BST Kota Cirebon Menyusut Jadi 14.949 RTSDugaan Penyebab Kecelakaan Pesawat di Pakistan: Roda Pendaratan Tidak Bisa Dibuka
“Jawa Tengah membuka diri bagi investor yang mau masuk. Asalkan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Maka saya tawarkan Utara atau Selatan. Rata-rata tertariknya Utara. Maka saya tawarkan kota Semarang, Kendal atau daerah Brebes,” jelasnya. (yud/SM)