Saat proses memandikan kuda, ada pemandangan menarik ketika para pemilik kuda telah berada di air. Saat kaki kuda menyentuh air sungai, kuda-kuda itu seperti senang berjumpa dengan air. Ketika pemiliknya membersihkan badan kuda itu, kaki depan kuda mengais-ais air seolah mencari sesuatu di dalam dasar sungai. Hampir semua kuda bertingkah sama saat dimandikan.
Adanya tradisi ini, warga setempat merasa bangga memiliki tempat bersejarah di sekitar mereka. Bagi warga, Cikedung merupakan tempat yang harus dilestarikan. Selain sebagai tempat bersejarah berdirinya Kelurahan Winduhaji, Sungai Surakatiga merupakan sumber air bagi lahan pertanian warga Winduhaji dan daerah lain yang dilalui sungai itu. (*)
Melihat Tradisi Memandikan Kuda di Surakatiga

