CIREBON – Pelanggan Perusahaan Umum Daerah Perumda Air Minum Tirta Giri Nata (Perumda TGN) mengeluhkan layanan air bersih yang tidak lancar. Di beberapa wilayah khususnya Perumnas. Bahkan di waktu tertentu tidak mengalir.
Direktur Utama Perumda TGN, Sofyan Satari SE MM menjelaskan, gangguan ini terjadi karena faktor siklus. Biasanya di bulan Agustus dan September adalah sebagai puncaknya musim kemarau. Namun demikian, diharapkan awal November sudah mulai masuk musim hujan dan debit air kembali membaik.
“Mudah-mudahan bulan november sudah memasuki awal-awalnya musim hujan,” kata Sofyan, kepada Radar Cirebon, Minggu (6/9).
Disampaikan dia, November diperkirakan sudah masuk musim hujan. Diharapkan berpengaruh kepada naiknya debit air di Cipaniis, Kabupaten Kuningan. “Insya Allah mudah mudahan pengaruhnya tidak terlalu signifikan di sumur pengumpul horizontal,” tuturnya.
Mengenai debit air kecil di pelanggan, kata Sofyan, tidak lepas dari menurunnya debit mata air. Kemudian, ada juga keluhan terkait aliran air yang kecil tetapi meteran tetap berpu
Dia menyarankan kepada pelanggan yang mengalami hal tersebut untuk mengadukan ke unit pengaduan dan gangguan di Kantor PAM TGN Kota Cirebon. Adapun untuk pembayaran tagihan rekening, disarankan bayar melalui PT Pos Indonesia, perbankan/ATM, Indomart, dan Alfamart.
Dari temuan Radar, beberapa warga menempuh jalan pintas. Mereka menggunakan mesin pompa untuk menyedot air di pipa jaringan distribusi. Meski tahu tindakan ini menyalahi aturan, namun ketiadaan sumber air alternatif membuat mereka terpaksa menempuh cara ini.
Sofyan meminta warga tidak menggunakan pompa untuk menyedot air dari pipa jaringan. Tindakan ini, dalam kondisi normal sekalipun akan berdampak pada pelanggan lainnya. “Sebetulnya ada aturan ini. Tidak boleh nyedot air pakai pompa,” katanya.
Perumda Air Minum menyarankan pelanggan membangun penampungan air bawah tanah (ground tank). Dengan adanya penampungan ini, bila debit air PAM terganggu sementara bisa teratasi.
Sedangkan untuk penanggulangan jangka menengahnya adalah menyelesaikan program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sedang dibangun. Penanggulangan jangka panjangnya, pihaknya sudah mengikuti program SPAM Regional Jatigede dan kerjasama dengan PDAM Kabupaten Kuningan untuk menambah debit air baru. (abd)