CIREBON – Acara muludan dilarang tahun ini. Itulah inti dari rekomendasi Gugus Tugas Covid-19 Kota Cirebon yang bakal dilayangkan ke pihak Keraton Kasepuhan, hari ini (21/9).
Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi menjelaskan, surat rekomendasi tim gugus tugas telah ditandatangani walikota.
“Besok (hari ini, red) surat rekomendasi akan kita serahkan ke keraton. Berharap langsung ketemu sultan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Gus Mul, begitu dia akrab disapa menjelaskan, rekomendasi gugus tugas sudah dibuat. Intinya pelaksanaan muludan tahun ini ditiadakan. Pertimbangannya, karena penyebaran Covid-19 yang terus meningkat.
“Kalau internal keluarga silakan. Acaranya di dalam dan terbatas di lingkungan keluarga. Itu pun tetap menerapkan protokol kesehatan. Tapi kalau sifatnya eksternal, ya tidak boleh. Yang melibatkan masyarakat direkomendasi untuk tidak dilaksanakan,” tegasnya.
Pihaknya berharap semua pihak, terutama keraton, mamahami karena kondisi saat ini peningkatan kasus covid terus terjadi.
Pria yang juga menjabat sekda ini juga menegaskan, pihaknya sangat menghargai tradisi yang rutin digelar setiap tahun. Tapi situasi sekarang ini tidak memungkinkan. Jika dipaksakan, maka potensial menjadi kluster baru Covid-19.
Disinggung tentang izin keramaian, pria bertubuh jangkung ini menyampaikan, izin keramaian kepolisian juga mengacu terhadap rekomendasi gugus tugas.
“Mohon kepada sultan dengan suasana begini kita mencegah, mengurangi penyebaran covid-19. Kalau pun ada kegiatan internal, durasinya diatur maksimum berapa jam dan bisa dipersingkat. Kalau sifatnya famili kita serahkan ke keratin. Tapi jangan melibatkan masyarakat,” tegasnya.
Rekomendasi larangan menggelar muludan itu, didukung anggota DPRD Kota Cirebon, Andi Riyanto Lie. Anggota fraksi Nasdem itu meminta, semua pihak termasuk keraton mematuhi rekomendasi gugus tugas tersebut. Bagaimana pun juga, ini berkaitan dengan keselamatan jiwa masyarakat. Apalagi sangat sulit untuk menerapkan disiplin ketat kepada masyarakat yang sudah berkerumun.
“Itu kegiatan tradisi yang memang harus terjaga kelestariannya. Tapi keselamatan harus paling utama,” ujar anggota Komisi III ini.
Seperti diketahui, sebelumnya Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin menyatakan, Maulid Nabi atau Muludan Tahun 2020 di Keraton Kasepuhan akan tetap digelar, dengan menekankan penerapan protokol kesehatan yang ketat.