ASN Kencangkan Ikat Pinggang

pelantikan-PNS-(7)
TENAGA BARU: CPNS Kota Cirebon mengabadikan kaver SK PNS pada prosesi pelantikan di Balaikota Cirebon, belum lama ini. FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Tahun 2021 mendatang nampaknya masih menjadi tahun prihatin. Di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih, kondisi keuangan daerah juga terdampak. Imbasnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon terpaksa menghitung ulang pemberian tambahan penghasilan pegawai (TPP) bagi aparatur sipil negara (ASN/PNS).
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menjelaskan, dalam komposisi APBD 2021 yang baru disetujui bersama eksekutif dan legislatif beberapa hari lalu, pos belanja untuk membiayai TPP 4.500-an ASN di Kota Cirebon baru dianggarkan untuk 10 bulan.
Menurutnya, untuk semester awal 2021 besaran TPP bagi ASN pemkot Cirebon nilainya tidak ada perubahan. Pihaknya akan menghitung ulang setelah semester I 2021 berjalan. Apakah kondisi membaiknya pendapatan daerah yang bisa didapat ke kas daerah. Hal ini, mengingat pendanaan bagi TPP ASN bersumber dari pos PAD.
“Skenario semeter 1 TPP belum ada perubahan nilai yang diterima ASN. Tapi begitu kondisi yang masih belum membaik dan pendapatan daerahnya masih belum pulih, maka dilakukan pengurangan TPP ASN,” ujar Agus, kepada Radar Cirebon.
Nantinya, kata pria yang akrab disapa Gusmul ini, 2 bulan yang belum teranggarkan bakal didistribusikan dari sisa bulan yang belum terbayarkan. Sehingga nilainya tentu bakal menurun dibanding besaran TPP yang diterima ASN di enam bulan pertama.
“Kalau pendistribusianya dibagi empat bulan terlalu berat. Pasti penurunannya lumayan. Kalau distribusi 6 bulan, paling juga turunnya cuma 15 persen,” tuturnya.
Menurutnya, dengan kondisi saat ini sebetulnya pemkot sudah berusaha  tetap melakukan peningkatan kesejahteraan pegawai dengan mempertahankan TPP di tahun 2020 ini. Efisiensi juga sudah dilakukan dengan pengurangan di belanja langsung, belanja modal dan belanja operasional lainnya.
Langkah ini terpaksa dilakukan karena APBD 2021 plafonnya sama dengan 2018. Sehingga dengan defisit yang masih belum bisa ditekan maksimal, salah satu jalan adalah mengefisiensi pengeluaran untuk TPP.
“Kita berdoa agar asumsi-asumsi dalam penyusunan APBD 2021 bisa dinamis. Pendapatan daerah juta bisa bertambah dari target yang ditetapkan. Mudah-mudahan, bisa dianggarkan kembali sisanya di APBD-P,” ucapnya.
Kendati kondisinya serba prihatin, Gusmul mengimbau agar para ASN tetap semangat dan fokus bekerja sesuai dengan apa yang audah menjadi tugas dan fungsinya.

0 Komentar