Tak Kebagian PSBB, Tetap Siaga

perampokan-jalan-pembangunan
Rumah di Jl Pembangunan, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon yang menjadi sasaran aksi perampokan. Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon
0 Komentar

PEMBATASAN sosial berskala besar (PSBB) Jawa-Bali tak berlaku di wilayah Cirebon. Wilayah-wilayah di Jawa Barat yang akan melaksanakan PSBB di antaranya Bodebek (Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, dan Bekasi) serta Bandung Raya yang terdiri dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Cimahi.
Namun demikian, para kepala daerah di wilayah ini tetap siaga. Seperti disampaikan oleh Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH. Walikota mengatakan meskipun Kota Cirebon tak termasuk dalam prioritas daerah yang mesti diberlakukan PSBB, tapi pemkot beserta Satgas Covid-19 akan mengantisipasi dampak PSBB Jawa-Bali yang berlaku di daerah lain.
“Karena Kota Cirebon posisinya berada di perlintasan jalur nasional dan menjadi sentral perekonomian di sekitarnya, maka kita harus memastikan agar setiap lalu lalang orang yang akan keluar masuk Kota Cirebon aman dan bisa meminimalisir penularan,” ujar Azis kepada wartawan, Kamis (7/1).
Menurutnya, teknis pelaksanaan upaya tersebut akan dirapatkan kembali dengan satgas untuk mengantisipasi adanya PSBB. Karena, lanjutnya, penerapan kebijakan yang tidak merata ini agar jangan sampai berdampak. Apalagi, jika daerah lain yang statusnya zona merah, warganya berkunjung ke Kota Cirebon tanpa pengetatan protokol kesehatan.
“Kita sepakat bahwa menyikapi PSBB Jawa-Bali ini walaupun tidak diwajibkan PSBB, tapi akan dilakukan upaya mengantisipasinya. Misalnya, pengendalian arus lalu lintas keluar masuk masyarakat, pengawasan yang lebih ketat, dan upaya lainnya,” tuturnya.
Senada dikatakan Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eti Herawati. Dia menyampaikan pemkot mesti melakukan persiapan. Sejauh ini sejumlah upaya pembatasan telah dilakukan ketika melihat kondisi kerawanan mengarah ke bahaya. Misalnya, saat tahun baru, kebijakan PJJ (pembelajaran jarak jauh) dan work from home bagi para ASN. “Kalau ini sudah jadi instruksi pusat dan Jawa Barat, kita harus siap. Harus bersama-sama menanggulangi ini, tidak bisa sendiri,” ujarnya.
Bahkan yang paling utama, lanjut Eti, harus ada kebijakan yang sinkron di Ciayumajakuning. Penanganan Covid di sebuah daerah yang saling berbatasan tidak bisa sendiri. “Kalau wilayah sekitar tidak selaras kebijakannya, maka dirasa kurang efektif. Apalagi warga yang biasa siang hari beraktivitas di Kota Cirebon dari mana-mana dan jumlahnya jutaan,” tandas wawali.

0 Komentar