Menteri Sekretaris Negara Pratikno berharap agar DPR segera menindaklanjuti Surpres pergantian Kapolri. “Tentu saja kami sangat mengharapkan, pemerintah sangat berharap proses ini segera ditindaklanjuti oleh DPR secepat-cepatnya,” katanya.
Pratikno berharap DPR dapat merampungkan mekanisme tersebut sebelum 20 hari. “Kami berharap bisa lebih cepat dari itu sehingga kita bisa segera memperoleh Kapolri yang definitive,” harapnya. Dia juga mengatakan, pemerintah berharap DPR menyetujui nama calon pemimpin Korps Bhayangkara yang diusulkan Presiden Jokowi.
Terlepas dari mekanisme di DPR, politisi PKS Nasir Djamil menilai penunjukan Listyo Sigit sebagai calon pengganti Idham Azis seperti pola penunjukan Tito Karnavian. Presiden Jokowi tidak menggunakan pola urut-urutan senioritas. “Ternyata kali ini Presiden tidak menggunakan pola urut kacang. Presiden mengambil pola sebagaimana saat menunjuk Tito K menjadi Kapolri,” ujarnya.
Anggota Komisi III DPR ini melihat sosok Listyo Sigit sudah memenuhi syarat formal sebagai calon Kapolri. “Secara formal Sigit telah memenuhi syarat sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI,” ungkapnya.
Menurutnya, sosok Listyo Sigit merupakan orang yang tidak banyak bicara. Namun, prestasinya cukup banyak. “Prestasinya antara lain penangkapan Djoko Tjandra dan berujung ditangkapnya dua jenderal yang membantu Djoko Tjandra di Divhubinter,” ujarnya.
Dia menduga dipilihnya Listyo Sigit karena Jokowi ingin Kapolri tidak berganti selama menjabat sebagai Presiden hingga 2024. “Sepertinya Jokowi ingin sampai dia selesai menjabat Presiden, Kapolri tidak berganti-ganti. Itu sebabnya dia memilih Sigit, di samping alasan-alasan sosial-politik lainnya,” katanya.
Pendapat serupa diungkapkan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Dia mengatakan jika tak bermasalah, maka Listyo Sigit baru akan pensiun pada 2027 saat berusia 58 tahun. “Terlihat bahwa Jokowi menginginkan di sepanjang kekuasaannya menjadi presiden, dia ingin dikawal oleh Sigit sebagai Kapolri,” ucapnya.
Selain itu, Neta juga menilai penunjukan Listyo Sigit sebagai calon Kapolri tunggal merupakan ciri khas dari Jokowi yang senang memilih kader muda sejak awal kepemimpinannya sebagai Presiden. “Saat itu Tito (Karnavian) adalah kader muda Polri yang masa pensiunnya masih panjang, sekitar enam tahun lagi. Sama halnya dengan Sigit yang baru pensiun di tahun 2027,” katanya. (gw fin)