Kompetisi Menggiurkan

0 Komentar

MADRID – Sepak bola Eropa mengalami guncangan hebat dengan adanya rencana European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa. Di balik rencana gila ini, ternyata ada potensi finansial yang cukup menggiurkan.
Diberitakan oleh FourFourTwo, Senin (19/4), ada nama perusahaan keuangan asal Amerika Serikat, JP Morgan, di balik rencana Liga Super Eropa. Bankir yang berkantor di New York itu siap mendanai kompetisi ESL.
Pernyataan itu sempat dikemukakan pada bulan Oktober tahun lalu. Di mana, rencananya, proyek akan mulai tahun 2022 dengan peserta 18 klub. Kemudian, konsep ini kembali dimatangkan pada awal tahun 2021.
Untuk bergabung dengan Liga Super Eropa, masing-masing klub akan dikenakan biaya senilai 310 juta Poundsterling. Tetapi setiap musimnya mereka bisa menghasilkan pemasukan sebesar 213 juta Poundsterling.
Pemasukan yang luar biasa tentunya. Tidak heran jika para klub raksasa Eropa tertarik untuk ikut dalam kompetisi ESL. Namun memang, dengan adanya Liga Super Eropa, akan membuat kesenjangan antara klub lainnya semakin berjarak.
“Kami ingin menyelamatkan keuangan klub, terutama saat masa pandemi Covid-19. Liga Super Eropa untuk kepentingan bersama, demi industri sepak bola yang lebih baik,” ujar Chairman ESL yang juga Presiden Real Madrid, Florentino Perez.
Sebanyak 12 klub menjadi co-founder dari kompetisi ESL. Mereka adalah Manchester United, Liverpool, Arsenal, Manchester City, Tottenham Hotspur, Chelsea, Real Madrid, Atletico Madrid, Barcelona, AC Milan, Inter Milan, Juventus.
Nantinya, disebut akan ada tiga klub lagi yang akan segera bergabung dengan status pendiri atau co-founder. Paris Saint-Germain (PSG) dari Liga Prancis serta Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund dari Bundesliga Jerman.
UEFA selaku federasi sepak bola Eropa menentang rencana bergulirnya Liga Super Eropa. Mereka menyayangkan sikap para petinggi klub serta akan memberikan sanksi tegas kepada klub dan pemain yang terlibat di ESL. (mid)

0 Komentar