Seperti diketahui, kedua pelaku beraksi di halaman Masjid Al Mujahidin Desa Gintung Lor, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jumat (28/5). Peristiwa itu terjadi saat jamaah melaksanakan salat dalam rakaat pertama. Menggunakan motor Scoopy nopol E 2216 PAB, kedua pelaku lalu menghampiri motor yang parkir paling ujung. Pelaku yang bonceng pun turun dari motor dan mencoba merusak kunci kontak motor yang sudah diincar.
“Saya lagi salat, saya melihat sendiri ada yang coba merusak kunci kontak. Kebetulan posisi saya salat di seberang jalan. Saya bilang ke sebelah itu ada orang curi motor, sudah otak-atik kunci kontak motor metik yang paling belakang,” kata warga setempat yang tidak mau disebut nama, berinisial L.
Meskipun pelaku sudah duduk di atas motor sasaran, jamaah masih diam. Apalagi dalam keadaan salat rakaat pertama. Tapi begitu alarm motor berbunyi, jamaah Jumat yang ada di belakang langsung membatalkan salat dan mengejar pelaku sambil teriak maling. Langsung saja suasana ramai. Jamaah yang paling belakang berlarian mengejar pelaku.
Satu pelaku berhasil diamankan di lokasi kejadian dan diamuk masyarakat. Satunya lagi kabur menggunakan motor Honda Scoopy. Sayangnya upaya pelariannya itu gagal. Teriakan jamaah Jumat juga terdengar oleh warga lainnya yang ada di sebelah utara yang kebetulan sedang hajatan di tengah jalan. Kedua pelaku pun terkepung dan seketika menjadi bulan-bulanan massa hingga meregang nyawa.
“Mereka terkepung dan tidak bisa kabur. Masyarakat banyak sekali. Dari belakang ada masyarakat Salat Jumat yang menghadang, sementara di depan juga ada orang hajatan tepat di jalan. Jadi kedua pelaku terkepung dan tidak bisa kabur ke mana-mana,” kata Solikin, RW setempat.
Kata Solikin, saat kejadian itu Salat Jumat masih dalam rakaat pertama. Pihaknya juga tidak mengetahui secara pasti. Tapi begitu ada bunyi alarm dan teriakan maling, shaf belakang banyak yang membatalkan salat dan ikut mengejar pelaku. “Ramai sekali. Jamaah Salat Jumat yang membatalkan salat mengejar pelaku. Ditambah banyak warga karena ada orang hajatan. Jadi masyarakat banyak sekali,” ujarnya.