Perlu Serius Lobi Saudi

Perlu Serius Lobi Saudi
0 Komentar

CIREBON- Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP Amphuri) menghormati keputusan pemerintah yang tak mengirim jamaah haji 2021. Amphuri dapat memahami pertimbangan pemerintah dalam mengambil keputusan tersebut.
Wakil Ketua DPP Amphuri Bidang Kerja Sama Luar Negeri Ustad Dede Muharam mengatakan pihaknya memahami keputusan yang diambil pemerintah. Bagaimana pun, kata dia, keselamatan calon jamaah haji tetap menjadi pertimbangan utama di tengah pandemi Covid-19 yang menyerang seluruh dunia.
Amphuri memahami keputusan yang harus diambil oleh pemerintah Indonesia. Walaupun di luaran sana, ada sejumlah travel yang sangat berharap pada pemerintah untuk mengupayakan haji tetap dilaksanakan,” ungkap Dede Muharam saat ditemui Radar di Andalus City, Harjamukti, Jumat (4/6).
Amphuri sendiri merupakan salah satu asosiasi haji dan umrah yang membawahi ratusan pelaku travel haji plus dan umrah. Dalam satu tahun, setidaknya ada 17 ribu sampai 22 ribu jamaah haji plus yang diberangkatkan melalui tavel travel haji plus di Indonesia.
Keputusan pembatalan haji untuk yang kedua kali ini, lanjut Dede, tidak terlalu membuat para calon jamaah haji plus kaget. Sebab, sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama telah mengajukan surat pernyataan kepada para calon jamaah haji plus. Yang menyatakan bahwa jamaah haji plus telah siap untuk berangkat haji maupun batal berangkat haji. “Jadi kalau dari calon jamaah haji, mereka biasa saja. Karena sebelumnya mereka harus menandatangani surat kesiapan untuk berangkat atau batal berangkat,” jelasnya.
Dede juga menilai bahwa pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19 akan sangat menyulitkan. Baik kepada para jamaah haji maupun kepada panitia. Sebab dengan diberlakukannya physical distancing, pelaksanaan ibadah haji akan sangat berbeda dengan segala regulasinya.
“Sebelum ke Makkah harus karantina dulu. Setelah sampai juga harus karantina. Hotel yang biasanya bisa dipakai 4 orang, karena pandemi jadi hanya 2. Bus juga hanya boleh ditempati 25 orang. Belum lagi di tenda di Mina dan Arafah yang biasanya diisi 200 orang, sekarang cuma 20 saja. Kalau tetap diberangkatkan, belum tahu juga apakah Muassaha Haji Arab Saudi sanggup atau tidak,” ungkapnya.

0 Komentar