UPAYA perbaikan sudah ditempuh. Apa daya anggaran masih sulit. Seperti dikatakan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Cirebon Moh Arif Kurniawan ST. Ia mengungkapkan bahwa BKD pada tahun 2020 telah mengajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk perbaikan seluruh prasarana dan sarana yang ada di Dinas Damkar Kota Cirebon.
“Tahun kemarin sudah kita ajukan ke Pemprov Jabar. Dan berharapnya tahun ini kita dapat anggaran. Namun ternyata tidak. Karena kondisi keuangan semua daerah sulit. Coba kita cicil, kalau cukup baru kita laksanakan perbaikan,” ujar Arif saat dikonfirmasi Radar Cirebon, kemarin.
Arif juga mengungkapkan bahwa untuk seluruh dinas yang berada di wilayah Pemkot Cirebon mendapatkan pemangkasan anggaran. Khususnya untuk penanganan Covid-19. “Semua dinas terjadi pemangkasan. Sekitar 34% dari belanja di luar belanja rutin yang diamankan. Misal listrik, telepon, dan air. Tapi akan kita upayakan lagi,” kata Arif.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cirebon Hj Affiati AMa sadar musim kemarau akan banyak laporan kebakaran. Namun jika berbicara dengan fasilitas, kata Affiati, juga akan berhubungan dengan anggaran. “Saat ini di semua dinas juga kalau berkaitan dengan anggaran semua berkurang dibanding dengan tahun-tahun sebelum ada Covid-19,” terangnya.
Karenanya, kata Affiati, dengan anggaran yang ada harus lebih efektif dan efisien. Hanya memprioritaskan hal-hal yang penting. “Ada hal yang mungkin bisa dilakukan agar warga lebih waspada dengan kebakaran. Misalnya bisa kerjasama dengan forum RW untuk meningkatkan kewaspadaan akan rentan terjadinya kebakaran,” kata Affiati.
Dia meminta masyarakat untuk siaga di musim kemarau ini. Yakni dengan memaksimalkan alat dan sumber daya yang ada. “Jika anggaran sudah normal lagi, kita rencanakan sesuai dengan kebutuhan. Selain mempersiapkan alat, warga yang sadar akan bahaya kebakaran perlu diberi pemahaman agar bisa mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” tutupnya. (jerrel/ade)