Harus diakui kesenian topeng di Cirebon tak sepopuler dulu. Dianggap kuno dan sekadar diminati oleh pewaris dalang. Sekarang masanya sudah berubah. Seiring dengan harga topeng yang terjangkau. Terbuat dari kertas. Menyentuh seluruh kalangan. Termasuk bagi pelajar yang ingin belajar.ADE GUSTIANA, CirebonSEKITAR satu tahun terakhir Galeri Seni Melati Ningrat di bawah naungan Sanggar Sekar Pandan memproduksi topeng bahan baku kertas. Kertas limbah apa saja. Yang mudah dicari dan ditemukan. Umumnya –Inisiator yang juga ketua sanggar setempat- Elang Heri Komarhadi, menggunakan kertas koran. Di pojok sanggar yang berlokasi di Jl Sekaran Pandan, Kelurahan Pulasaren, kemarin kertas koran itu banyak ditumpuk.
Satu topeng bahan baku kertas dijual Rp50 ribu. Harga yang terlalu jomplang bila dibanding topeng yang terbut dari kayu. Jenis Jaran Lanang. Bisa sampai Rp300-400 ribu. Dari rupa kedua jenis bahan baku itu tak banyak beda. Kecuali ketika sudah dipegang. Diraba-raba. Jelas. Yang dari kayu terlihat lebih kokoh. Sementara topeng kertas lebih lentur. Juga lebih ringan.
Produksi satu topeng kertas membutuhkan waktu dua hari. Pembuatan sederhananya meliputi: mencetak, mendempul dan melukis. Satu hari penuh digunakan untuk menjemur. Harus di bawah sinar matahari langsung. Dan sehari lagi untuk melukis dan mendesign sesuai karakter masing-masing tokoh wayang orang yang akan dimainkan.
“Selama dua hari bisa sekaligus 10 topeng yang kita buat,” ujar Elang Heri saat ditemui di sanggar yang letaknya persis di belakang Pasar Rakyat Jagasatru itu, kemarin.
Heri dibantu 3 pengurus sanggar lain saat memproduksi topeng kertas yang lagi naik daun tersebut. Tapi bukan berarti topeng kayu dilupakan. Sampai sekarang masih tetap produksi. Hanya saja terkendala bahan baku. Sulit mencari kayu yang dibutuhkan. “Kalau dulu masih banyak di sawah-sawah. Sekarang susah dan sudah jarang,” ungkapnya.
Kayu Jaran Lanang punya keunggulan. Pertama kayu tidak mudah berubah jadi serbuk. Ringan. Dan tidak pecah ketika kena panas. Wajar jika awet. Beda dengan lama waktu pakai topeng kertas. Keduanya punya keunggulan dan kekurangan. Ada harga ada kualitas. “Bukan saingan, tapi lebih ke alternatif,” jelasnya, mengartikan dua jenis topeng itu.