Menunaikan Ibadah Haji merupakan keinginan semua umat muslim. Tidak terkecuali bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Namun asa mereka harus terpendam. Sudah dua tahun ini tak ada pemberangkatan calhaj karena Covid-19.JERRELL ZEFANYA T, CirebonKEKECEWAAN dirasakan pasangan suami istri asal Kota Cirebon Naim Abdurahman (71) dan Yuyun Yuningsih (67). Mereka sedianya berangkat pada tahun 2020. Namun gagal karena pandemi yang melanda seluruh dunia. Harapannya di 2021 ini. Siapa sangka, kembali dibatalkan pemerintah. Lagi-lagi karena Covid-19 tak kunjung usai.
Rindu akan Tanah Suci harus kembali ditahan. Padahal Naim dan sang istri sudah menginginkan menunaikan ibadah haji sejak lama. Sejak 2010 memberanikan diri mendaftar dengan cara mencicil. Hingga setoran lunas pada tahun 2012 dan mendapatkan porsi ibadah haji untuk 2020.
“Saya punya keinginan kuat untuk beribadah haji. Hingga saya mencicil dengan cara menabung dan lunas pada 2012. Saya kirim ke Depag (Kemenag) melalui Bank Syariah Mandiri dan dapat nomor seribu sekian,” ujar Naim saat ditemui Radar Cirebon di kediamannya di Permata Harjamukti, Selasa (8/6).
Naim merupakan seorang pensiunan dari karyawan sebuah perusahaan asuransi. Sedangkan istrinya merupakan PNS. Pada saat itu, Naim mendapatkan dana pensiun, lalu ditabung untuk naik haji. Setelah resmi mendapatkan porsi haji, akhirnya ia dang sang istri ditetapkan berangkat tahun 2020. Tak disangka corona jadi ancaman, haji pun batal. Harapannya di tahun ini, tapi lagi-lagi harus batal.
Padahal Naim dang sang istri sudah siap. Termasuk sudah menjalani vaksinasi. Naim sempat mengutarakan rasa kecewanya karena pemerintah mengumumkan haji dibatalkan tanpa menunggu jawaban dari Pemerintah Arab Saudi. “Padahal Arab Saudi belum mengeluarkan keputusan. Tapi saya sudah mendengar berita miring. Saya berpikir positif terus, suatu saat nanti berangkat. Mau ibadah masa dipersulit,” katanya.
Naim juga mengungkapkan bahwa ada beberapa jamaah haji yang kecewa dan menarik kembali biaya haji yang sudah dibayarkan. Walau harus menunggu empat bulan lamanya. “Ada yang ngajak batalin juga. Tapi kata anak saya jangan dibatalin. Kata anak saya tidak apa kan namanya ibadah. Kita mencari pahala. Apalagi sudah susah payah menabung,” terang Naim.