FENOMENA meningkatnya kasus Covid-19 di Jawa Barat membuat pemerintah semakin waswas. Khususnya berkaitan dengan ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19. Bed Occupancy Rate (BOR) di Jawa Barat juga sudah mencapai 68%. Khusus untuk wilayah Cirebon, tentu harus ada antisipasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes mengatakan Bed Occcupancy Rate (BOR) di Kota Cirebon relatif stabil di angka 45%. Namun, bukan berarti pemerintah tidak berjaga-jaga. Pasalnya semua daerah di Indonesia mengalami peningkatan kasus yang cukup signifikan. “Secara umum rata-rata 45%. Tidak sampai tinggi, masih stabil. Namun ada satu dua rumah sakit, seperti Putra Bahagia dan Sumber Kasih itu sampai 80%,” ujar Edy, kemarin.
Edy juga menjelaskan, ada kemungkinan masyarakat Kota Cirebon memilih rumah sakit swasta seperti Putra Bahagia dan Sumber Kasih karena memiliki kedekatan emosional. Sehingga, BOR di rumah sakit swasta tersebut hampir menyentuh 100%.
Selain itu, Edy juga memprediksi, pandemi ini khususnya di Kota Cirebon baru bisa selesai hingga 3 tahun lagi. Pasalnya sudah ada varian baru yang masuk Indonesia. Sehingga, bukanlah hal yang tidak mungkin untuk masuk ke Kota Cirebon. “Sekarang masih 1 varian. Tapi ada 5 varian baru lainnya yang masuk. Kita bertempur dengan 1 varian saja jungkir balik. Apalagi dengan 5 varian. Saya prediksi 3 tahun lagi baru selesai,” tambah Edy.
Ia juga memaparkan, terdapat 2 varian virus yang berbahaya bagi kesehatan. Di antaranya varian dari India dan juga Inggris. Masyarakat yang sudah divaksin bisa tertular dengan gejala yang ringan. “Kalau varian berbahaya tetap bisa menularkan ke masyarakat yang sudah divaksin. Tapi gejalanya ringan. Saya sarankan untuk mengikuti proses vaksinasi sesuai jadwal yang ada. Jangan ditolak,” terangnya.
Hingga saat ini Kota Cirebon masih berada di zona oranye. Namun, diharapkan masyarakat bisa terus mematuhi protokol yang ada dan juga mengikuti proses vaksinasi. “Harusnya RT dan RW lockdown. Tapi karena perputaran ekonomi harus tetap berjalan. Jadi diharapkan bisa mematuhi protokol kesehatan yang ada,” pesan Edy.
Terpisah, Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH mengatakan bahwa grafik kenaikan kasus Covid-19 di Kota Cirebon mengalami kenaikan menuju merah. Meskipun Kota Cirebon masih di zona oranye. “Meskipun zona oranye, Kota Cirebon menunjukkan kenaikan ke arah merah. Ini menjadi perhatian serius. Kita segera lakukan evaluasi,” terang Azis, kemarin.