Jawa Barat Waspada

Jawa Barat Waspada
0 Komentar

Hingga saat ini, pemkot sudah mempersiapkan emergency plan. Di antaranya menyiapkan ketersediaan rumah sakit. Agus juga mengungkapkan bahwa RS Ciremai sendiri kapsitasnya sudah mencapai 91%. Namun, Ciremai masih bisa meng-upgrade hingga 100 tempat tidur lagi.
Rencana lain, pemkot akan menggandeng RS swasta yang belum bisa memberikan pelayanan isolasi di-BKO-kan untuk bisa melayani Kesehatan terkait Covid-19. Sehingga, masyarakat tidak perlu lari ke rumah sakit yang lain jika penuh 100%.
Rencananya peningkatan kapasitas tempat tidur di ruang isolasi juga harus dibarengi dengan penambahan sumber daya manusia. “Kita akan diskusikan kembali. Apakah bisa menggandeng RS swasta dengan mem-BKO-kan. Kita antisipasi kondisi 100% penuh tidak terjadi,” tandas Agus.
Perlu diketahui data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, tingkat keterisian pasien Covid-19 di rumah sakit cukup tinggi. Untuk RSD Gunung Jati tingkat keterisiannya mencapai 60 persen, untuk RST Ciremai mencapai 92 persen, RSU Pelabuhan 96 persen, RSU Putera Bahagia 100 persen, dan RSU Sumber Kasih 90 persen.
Direktur RSD Gunung Jati (RSDGJ) Ismail Jamaludin mengatakan angka keterisian RSDGJ sempat turun pada sebelum lebaran, yakni April-Mei 2021. Angka keterisian tersebut bahkan sempat menyentuh angka terendah yakni 24%. Namun, pasca Idul Fitri naik Kembali. Per Senin 14 Juni ada di angka 75,2%. Dan kemarin di angka 77,8%  dari total 117 bed.
Hingga saat ini, RSD Gunung Jati hanya memiliki cadangan 37 bed yang jika dipakai maka akan memenuhi ruangan Prabu Siliwangi di lantai 3 dan empat. Total hingga saat ini sudah ada 154 bed yang tersedia. Hal yang tidak kalah penting adalah SDM yang semakin hari harus drop karena harus menangani beberapa pasein.
“Kalau ideal (SDM) justru kurang banyak. SDM kita yang nakes total jumlah sekitar 624 orang. Itu terbagi perawat, dokter, radiologi, laboratorium. Perawat masih kekurangan, itu pun terdampak Covid-19 belum ada rekrutmen. Idealnya 800 nakes yang harus menangani,” tutup Ismail.
Hingga kemarin lonjakan kasus Covid-19 memang terus meningkat. Sebanyak lima provinsi di Pulau Jawa tercatat mengalami kenaikan signifikan. Yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Jogjakarta, dan Jawa Timur. “Bahkan urutan enam tetap di Jawa, yakni Banten. Di Banten tercatat ada kenaikan kasus lebih dari 400. Angkanya hingga 7.000 kasus pada minggu ini,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito di BNPB, Jakarta, Selasa (15/6). (yan/fik/jerrell/fin)

Laman:

1 2 3
0 Komentar