Jumlah santri Ponpes Al Quraniyyah Kabupaten Majalengka yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 58 orang. Mereka kini menjalani isolasi di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Majalengka. Di tempat itu hanya menyediakan 22 kamar dan mulai overload. Idealnya per kamar ditempati satu pasien. Namun kemarin per kamar bisa ditempati dua hingga tiga pasien.
Â
===================DATA tersebut seperti disampaikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto ST MT, Kamis (17/6). Menurut Indrayanto, SKB saat ini ditempati 58 santri Al Quraniyyah yang terpapar Covid-19. Dari hasil tracing memang masih ditemukan santri yang terpapar virus corona. Jumlahnya bertambah 11 orang dari sebelumnya 47 santri. Sehingga total 58 santri yang diisolasi.
“Di hari pertama, ada 35 orang yang diketahui terpapar. Lalu pada hari kedua bertambah menjadi total 47, dan semalam tambah 11. Jadi jumlahnya hingga hari ini (kemarin) 58. Kami tampung semua di SKB. Gedung 22 ruangan itu idealnya satu kamar satu orang,” ujar Indrayanto.
Minimnya ruang isolasi membuat pihaknya menggabungkan pasien dalam satu ruangan, namun dengan memisahkan antara santri yang tidak bergejala dengan santri yang bergejala. Dan tentunya harus satu jenis kelamin.
Santri yang dinyatakan negatif hasil tracing belum dipastikan aman atau tidak terpapar. Saat ini mereka masih berada di ponpes untuk menjalani isolasi mandiri dan pihaknya akan mengantisipasi segala kemungkinan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya menyiapkan tempat lain untuk tempat isolasi terpusat. “Kami menjajaki Balai Benih Ikan (BBI) di Kelurahan Babakan Jawa. Itu jika terus terjadi lonjakan Covid-19,” jelas dia.
Mengenai pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Gedung SKB Majalengka, pihaknya memberikan makanan bergizi hingga vitamin. Termasuk menyusun program olahraga dan agenda pemulihan lainnya. Indrayanto mengatakan pihaknya pasti memperhatikan para pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi. “Untuk OTG yang isolasi, mereka harus menjaga kesehatan dan psikologi dengan baik. Kemudian kita jaga imun mereka dengan baik,” ujar Indrayanto.
Pihaknya juga memberikan bimbingan konseling terhadap OTG di gedung SKB demi menjaga kesehatan mental. Namun pihaknya meminta seluruh program untuk isolasi mandiri pasien harus dijalankan. Semua kegiatan tersebut, menurut Indrayanto, sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan. Hal itu dijalankan sehingga mereka bisa kembali ke rumah atau belajar kembali di ponpes.