RS Dipenuhi Pasien Luar Kota Cirebon

RS Dipenuhi Pasien Luar Kota Cirebon
0 Komentar

DINKES Kota Cirebon akan mengoptimalkan penanganan Covid-19 dengan membuka seluruh rumah sakit apabila dalam keadaan darurat dan terjadi ledakan yang parah. Dikarenakan saat ini Kota Cirebon rata-rata BOR (Bed Occupancy Ratio) atau tingkat keterisian di angka 78%.
Kepala Dinkes Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes mengatakan Kota Cirebon diserbu dari berbagai wilayah sekitar. Yakni Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan. Bahkan ada beberapa daerah di luar wilayah III Cirebon yang masuk menjadi pasien di Kota Cirebon.
“Kota Cirebon itu diserbu berbagai wilayah. Semua dioper ke kita. Utamanya Wilayah III Cirebon. Jadi kita sudah siapkan seperti Medimas, Budi Asta, itu bisa dimanfaatkan jika ada ledakan kasus Covid-19,” ujar Edi saat ditemui wartawan, kemarin (17/6).
Edi juga mengungkapkan bahwa dalam sebulan Kota Cirebon bisa merawat hingga 180 pasien dari Kabupaten Cirebon, 4 pasien dari Kabupaten Indramayu, 4 pasien dari Kabupaten Brebes, dan 5 pasien dari Kabupaten Majalengka.
“Sampai saat ini wilayah penyangga tidak punya tempat isolasi hotel. Kemarin Kabupaten Cirebon punya di The Radiant, baru sebulan tutup. Untuk dari itu, wilayah penyangga juga harus sama seperti kita. Agar tidak mengandalkan Kota Cirebon saja,” tambah Edi.
Terkait nakes, Edi mengatakan nakes di bawah naungan Dinkes Kota Cirebon masih belum ideal. Namun, untuk saat ini hanya dapat dioptimalkan dengan kegiatan yang ada. Sehingga diperlukan mobilitas semua kegiatan dan peningkatan SDM. “Kalau bicara ideal akan 100 tahun lagi pengadaan petugas. Apalagi ada 5 varian baru, yang salah satunya delta ada di Kudus. Itu harus warning. Masyarakat jangan lengah,” katanya.
Kemarin, terdapat 1 puskesmas yang berada di Larangan harus di-lockdown atau ditutup sementara. Dikarenakan 1 dokter dan 5 bidan di tempat itu terpapar Covid-19. Edi juga merasa kasihan kepada petugas medis yang sudah jenuh. “Kalau ada petugas medis yang kena, saya nangis. Kasihan petugas Covid-19 yang juga sudah jenuh dengan Covid-19 yang terus melanda dan meningkat. Kemarin saja sudah jebol sampai sekarang di-lockdown,” imbuh kadinkes.

0 Komentar