KOM Edan Eling 2025

kom edan eling 2025
KOM Edan Eling 2025. Gowes bersama para penggila sepeda, terutama roadbike atau sepeda balap, di Kota dan Kabupaten Cirebon.
0 Komentar

Sebenarnya start semu sudah dimulai dari Graha Pena Radar Cirebon di Jalan Perjuangan. Namun balapan nanjak yang sesungguhnya baru dimulai dari sebelum tanjakan Plangon.

Gelaran perdana KOM Edan Eling 2025 ini, baru untuk internal komonitas roadbike di Kota dan Kabupaten Cirebon. Beberapa komunitas yang berpartisi adalah Cirebon Cycling Club (CCC), Kadal Cycling Club (KCC) MJT Roadbike Club Gebang, Komsel Roadbike Club (KRC) dan KPBS Cirebon.

Mudah-mudahan di event Edan Eling berikutnya juga bisa mengajak komunitas penghobi roadbike, bukan saja di Cirebon, tapi juga Majalengka Kuningan dan Indramayu.

Baca Juga:Maja dan Talaga, 2 Kota Penting dan Terkenal Sebelum Lahirnya Kabupaten MajalengkaTalaga Jadi Daerah Khusus, Wilayah Maja Mengiris Sumedang, Cirebon, Kuningan dan Ciamis

Bahkan jika memungkinan juga bukan penghobi roadbike saja. Komunitas sepeda gunung atau MTB dan sepeda lipat juga bisa bergabung dalam event ini.

Dalam balapan kali ini dibagi ke dalam 3 kategori kelompok umur. Dari kelompok umur sampai 39 tahun atau di bawah 40 tahun, 40 – 55 tahun dan di atas 56 tahun.

Masing-masing kelompok ini hanya 3 orang yang menjadi pemenang. Sementara hanya satu orang yang digelari raja tanjakan.

Raja tanjakan untuk kelompok umur di bawah 40 tahun adalah Dian dari MJT Gebang. Didampingi juara 2 Farlan dari CCC dan juara 3 Aden dari MJT Gebang.

Untuk raja tanjakan kelompok umur 40 – 55 tahun disandang oleh Wiliam dari KCC. Juara 2 diraih oleh Junaedi dari CCC dan juara 3 adalah Fuad dari MJT Gebang.

Sementara itu yang paling seru di kelas senior, kelompok umur di atas 56 tahun. Raja tanjakan diraih oleh Abah Arif dari KRC. Didampingi juara 2 Sudarso dari CCC dan juara 3 Edi Novianto dari KCC.

Walau raja tanjakan dari semua kelompok umur ini bukan atlet, tapi saya percaya mereka itu penggila roadbkike. Hampir pasti mereka berlatih secara rutin dan serius, layaknya atlet. Bahkan ada yang nyaris setiap hari.

Baca Juga:Rumit, Tentukan Hari Jadi Majalengka, Konon Bareng Lahirnya Karisidenan CirebonZaman Hindia Belanda, Majalengka Pernah Jadi Penghasil Kopi Terbesar di Karisidenan Cirebon

Karena itu, berlatih itu tidak pernah menghianati hasil. Walau hanya hobi, pasti akan membuahkan prestasi. Setidaknya prestasi untuk tetap menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh kita.

Untuk sekadar memotivasi tentang prestasi, saya mengutip pernyataan Azrul Ananda, Fonder Mainsepeda dan Presiden Persebaya sebagai berikut: “Partisipasi adalah income. Prestasi adalah cost. Jika partisipasi terus dikembangkan, maka partisipasi akan membiayai prestasi,”.

0 Komentar