RADARCIREBON.ID – Dalam peta yang terbit pada tahun 1857, banyak hal yang menarik. Di antaranya soal pembagian beberapa wilayah di Karisidenan Cirebon.
Ternyata, dulunya Palimanan itu merupakan bagian dari Kabupaten Majalengka. Sementara Jatitujuh masuk ke wilayah Kabupaten Indramayu.
Hal ini berbeda dengan kondisi sekarang ini. Palimanan yang dulu merupakan kawedanan tersebut, sekarang menjadi salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon.
Baca Juga:KOM Edan Eling 2025Maja dan Talaga, 2 Kota Penting dan Terkenal Sebelum Lahirnya Kabupaten Majalengka
Sementara itu, Jatitujuh masuk ke dalam wilayah Kabupaten Majalengka. Kecamatan yang terdapat pabrik gula tersebut, menjadi tapal batas dengan Kabupaten Indramayu.
Tentang wilayah Palimanan masuk ke Kabupaten Majalengka, dapat dilihat jelas dalam peta Karisidenan Cirebon yang terbit pada tahun 1857.
Dalam peta itu terlihat dengan jelas jika Palimanan merupakan salah satu kawedanan yang ada di Majalengka.
Dalam peta itu secara jelas ada 5 kawedanan yang ada di Kabupaten Majalengka. Sementara ada satu kawedanan yang belum bisa dipastikan.
Keenam kawedanan itu adalah Madja Lengka (Majalengka), Leuwimoending (Leuwimunding), Djatiwangi (Jatiwangi), Palimanan dan Madja atau Maja sekarang.
Sementara itu, ada satu wilayah yang dimungkinkan menjadi salah satu kawedanan di Majalengka, yakni Kadipaten.
Padahal di Kadipaten ada tempat yang dulu dilalui “jalan raya kuno” dari Pakuan (Bogor) menuju Kawali di Ciamis lewat jalur utara. Daerah itu adalah Karangsambung di Kadipaten sekarang.
Baca Juga:Talaga Jadi Daerah Khusus, Wilayah Maja Mengiris Sumedang, Cirebon, Kuningan dan CiamisRumit, Tentukan Hari Jadi Majalengka, Konon Bareng Lahirnya Karisidenan Cirebon
Dalam sejarah kabupaten yang sekarang merayakan hari jadi yang ke-535 ini, memang jarang membahas beberapa tempat di utara. Seperti Kadipaten, Jatiwangi, Jatitujuh, Ligung dan Leuwimunding.
Memang yang paling menarik adalah soal Palimanan masuk Majalengka dan Jatitujuh atau Djati Toejoe jadi bagian Indramayu. Tentang hal tersebut juga jarang dibahas dalam sejarah Karisidenan Cirebon.
Hal lain yang juga tampak aneh dalam peta 1857 tersebut adalah tidak ada nama Talaga dan Rajagaluh sebagai kawedanan. Bisa jadi karena Talaga masuk ke Kawedanan Maja. Sedangkan Rajagaluh masuk wilayan Leuwimunding.
Padahal sebelumnya, 2 daerah itu sangat penting dan terkenal. Talaga merupakan daerah ketumanggungan Pajajaran atau Galuh. Sementara itu, Rajagaluh merupakan wilayah keadipatian.
Namun yang menarik lagi, ada peta lain yang sama-sama terbit pada tahun 1857. Dalam peta itu Kawedanan Majalengka, memiliki wilayah yang cukup luas.