Namun, pada hari pelaksanaan acara, PWI LS disebut tetap mengerahkan massa untuk membatalkan kegiatan tersebut.
“Sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas keselamatan Imam Besar kami, kami hadir untuk menjamin kelancaran acara dan keselamatan beliau. Bukan untuk berperang, apalagi memusuhi saudara seagama,” tegasnya.
Abu Ayyas menyebut lima anggota mereka menjadi korban dalam bentrokan tersebut. Beberapa di antaranya mengalami luka serius, termasuk cedera pada mata yang harus dioperasi, luka sabetan senjata tajam, hingga patah gigi dan tulang jari. Salah satu korban disebut berasal dari Pekalongan. (*)