RADARCIREBON.ID -TNI Angkatan Laut (AL) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menanam sebanyak 250 ribu pohon mangrove di Kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Desa Bondet, Kecamatan Gunung Jati, Senin (3/11).
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan, kondisi biota laut di wilayah Cirebon saat ini menghadapi tantangan serius akibat pencemaran lingkungan.
“Ekosistem laut kita sedang butuh perhatian serius. Setiap tahun jutaan ton sampah plastik masuk ke laut, dan sebagian besar berasal dari aktivitas manusia di darat. Ini bukan hanya mencemari perairan, tetapi juga mengancam rantai makanan laut serta hasil tangkapan nelayan,” ujarnya.
Baca Juga:Metamorfosa Community Learning Gelar Dyslexia Awareness DayBupati Cirebon Imron Dorong Layanan Pendidikan Anak Berkarakter
Bupati Imron mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan laut dan ekosistemnya.
“Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai. Padahal, sampah itu akhirnya bermuara ke laut. Saya berharap semua pihak, termasuk ormas dan komunitas, ikut mengedukasi warga agar disiplin membuang sampah pada tempatnya,” tuturnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AL Cirebon Letkol Laut (P) Faisal Yanova Tanjung SE MTr Opsla menegaskan, kegiatan penanaman mangrove bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk komitmen nyata menjaga laut sebagai sumber kehidupan.
“Hari ini kami melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove. Dari total 250 ribu pohon yang akan ditanam, sebanyak 125 ribu pohon mulai ditanam di titik pertama,” ungkapnya.
Faisal menambahkan, keberadaan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.
“Mangrove adalah jantung dunia. Jika laut kita sehat, kehidupan masyarakat pesisir juga akan lebih sejahtera,” ucapnya.
Ia juga memastikan, TNI AL siap mendukung berbagai program lingkungan, termasuk kegiatan bersih pantai rutin.
Baca Juga:Cipatakan Nuansa Cirebon Religius lewat Beber Bersholawat, Ini Pesan Bupati ImronDPRD Cirebon Bahas Regulasi Prioritas 2025 untuk Pembangunan Daerah yang Inklusif
“Kegiatan ini harus menjadi awal. Setelah dibersihkan, mari kita jaga bersama. Kalau perlu, kita adakan bersih pantai setiap bulan,” pungkasnya. (den)