28 Anak Sekolah MTs di Majalengka Diperiksa, Ternyata yang Sehat Cuma 5 Orang

MTs Al-Ishlah di Desa Garawangi Kecamatan Sumberjaya bekerja sama dengan Puskesmas Sumberjaya menggelar skrining kesehatan anak sekolah
SKRINING KESEHATAN: MTs Al-Ishlah di Desa Garawangi Kecamatan Sumberjaya bekerja sama dengan Puskesmas Sumberjaya menggelar skrining kesehatan anak sekolah/ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ishlah di Desa Garawangi Kecamatan Sumberjaya bekerja sama dengan Puskesmas Sumberjaya menggelar skrining kesehatan anak sekolah. Kegiatan ini berupaya guna menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Sumberjaya.

Kepala Puskesmas Sumberjaya dr Nurmansudy mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan, agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Sekaligus tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.

“Sebelum dilaksanakan pengontrolan kesehatan, para siswa melaksanakan olah raga fisik dan dilanjutkan sarapan pagi sebelum diambil tindakan medis,” jelasnya.

Baca Juga:Kemenag Majalengka Belum Berani Sosialisasi Biaya Haji Turun, Kenapa?WAJIB TAHU! Ini yang Dimaksud Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

Ia menyebutkan, dari siswa yang mengikuti skrining yang mayoritas diikuti siswa perempuan di kelas 7 MTs itu cukup mengejutkan. Dari 28 orang siswa yang diperiksa, hanya 5 orang pelajar yang dinyatakan sehat, sisanya 23 orang ditetapkan skrining anemia.

“Sehingga mereka harus mendapatkan pengawasan dan diperiksa kembali pekan depan,” paparnya.

Menurut dia, skrining kesehatan ini sebagai upaya menjaga pola hidup sehat, sekaligus guna mencegah risiko timbulnya beragam penyakit. Skrining kesehatan ini juga berperan sebagai upaya preventif yang dilakukan sejak usia remaja.

Program kesehatan ini, sekaligus bagian dari upaya menekan stunting di wilayah Kecamatan Sumberjaya yang saat ini posisinya teratas se-Kabupaten Majalengka.

Stunting sendiri merupakan gagal tumbuh anak akibat kurangnya asupan gizi. Dampak jangka pendek menyebabkan terganggunya perkembangan otak,metabolisme,dan pertumbuhan fisik pada anak.

Sedangkan jangka panjang akan mendapatkan kesulitan dalam proses belajar mengajar.

“Skrining kesehatan ini penting dilaksanakan guna mengetahui lebih awal potensi risiko penyakit kronis. Misalnya diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, jantung koroner, dan lainnya,” tandas dia.

Mengenai manfaat dari kesehatan anak sekolah ini, tambah dia, dapat mengetahui kondisi kesehatan siswa sejak dini, sehingga dapat segera dilakukan tindakan lebih awal.

Baca Juga:Inilah Jenis-jenis Pekerjaan yang Cocok untuk Orang dengan Zodiak Pisces30 Pantangan atau Larangan Dilakukan Orang Zodiak Pisces

Disamping itu pula dapat membantu tenaga medis dalam melihat riwayat kesehatan dan melakukan pencegahan penyakit sedini mungkin.

0 Komentar