Kondisi becek, kotor, dan rusak itu membuat konsumen mengeluh ke para pedagang batik di kawasan Trusmi.
“Sudah becek dan rusak kanan dan kirinya. Kami pun terimbas. Pembeli semakin berkurang,” tutur Pengelola Toko Batik, Susilo (49).
“Ada suara dari konsumen kami, mereka tidak jadi beli batik ke kami karena jalan rusak. Jadi mereka parkir dan beli di butik yang ada di depan,” sambungnya.
Baca Juga:Imbas Jalan Rusak, Omzet Pengusaha Batik di Kawasan Trusmi Cirebon MenurunPemdes Weru Lor Cirebon Kesulitan Awasi Siapa Saja yang Buang Sampah di Jalan
Kata Susilo, penyebab lainnya jalan rusak karena tidak adanya drainase yang membuat air menggenang di jalan tersebut hingga berhari-hari.
Akibatnya, jalan pun rusak. Meski Jalan tersebut ditambal sulam, juga tetap akan cepat rusak.
“Padahal (jalan rusak) 5 bulan lalu ditambal, tapi kalau hujan aspal hilang terbawa air. Kalau hujan besar, banjir bisa sepaha. Motor sampai banyak yang macet,” ujar pengendara setempat, Suketi. (cep)