Antisipasi Serangan Siber, STMIK IKMI Cirebon dan BSSN Launching IKMI-CSIRT

Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN, Giyanto Awan Sularso SKom, MM saat menyerahkan STR kepada Ketua STMIK IKMI Cirebon Dr Dadang Sudrajat SSi MKom, selasa (14/2/2023) --FOTO: KHOIRUL ANWARUDIN/RADAR CIREBON
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN, Giyanto Awan Sularso SKom, MM saat menyerahkan STR kepada Ketua STMIK IKMI Cirebon Dr Dadang Sudrajat SSi MKom, selasa (14/2/2023) --FOTO: KHOIRUL ANWARUDIN/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON, RadarCirebon.id – Fenomena serangan siber atau peretasan di dunia maya saat ini tak hanya menyasar situs milik lembaga pemerintah atau situs situs komersil milik perusahaan swasta saja. Lembaga pendidikan juga menjadi satu sasaran pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya.

Menyikapi hal itu, STMIK IKMI Cirebon membentuk tim tanggap insiden keamanan siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Berkolaborasi dengan BSSN (Badan Siber Sandi Negara), STMIK IKMI Cirebon me-launching IKMI-CSIRT, di Aula kampus setempat, Selasa (14/2/2023).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN Giyanto Awan Sularso SKom MM, Prof Dr Ir Richardius Eko Indrajit MSc MBA, serta segenap civitas akademika STMIK IKMI Cirebon. Hadir juga perwakilan dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Cirebon dan perwakilan dari sejumlah perguruan tinggi di Cirebon.

Baca Juga:Untuk Para Ibu Hamil dan Menyusui di Cirebon: Jangan Malas Periksa KesehatanNikah di KUA Jadi Tren, Ternyata Bukan Hal Asing bagi Warga Cirebon, Murah No Ribet!

Ketua STMIK IKMI Cirebon Dr Dadang Sudrajat SSi MKom mengatakan, masalah yang kerap terjadi seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat adalah, kebocoran data dan serangan siber. Masalah tersebut tak hanya terjadi pada lembaga lembaga pemerintah, namun juga di dunia pendidikan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan penanganan siber yang dilakukan dengan ketat. Lembaga atau instansi juga dituntut untuk dapat mengamankan data secara berlapis dan menggunakan perangkat tertentu, dengan tujuan untuk mengurangi risiko dari adanya insiden siber yang terjadi.

Sebagai lembaga yang bergerak di bidang akademik, STMIK IKMI Cirebon juga sangat dekat dengan issu-isu yang berkaitan dengan pengelolaan keamanan data dari serangan siber.

“Oleh karena itu, STMIK IKMI Cirebon turut terpanggil untuk berkontribusi terhadap keamanan data. Mudah-mudahan, ke depan, STMIK IKMI juga dapat berkoordinasi dengan instansi lain,” ungkapnya.

CSIRT sendiri merupakan sebuah organisasi atau tim yang bertanggungjawab untuk menerima dan meninjau serta menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

0 Komentar