Arab Saudi Dukung Pendirian Negara Palestina dengan Menunjuk Duta Besar

Arab Dukung Negara Palestina
PALESTINA MERDEKA: Arab Saudi mendukung pendirian negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. foto: ist
0 Komentar

“Tiga tahun telah berlalu sejak janji Presiden Biden, tetapi kami tidak melihat (hasil) apa pun selain dukungan keuangan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan rumah sakit di Yerusalem Timur,” kata Maliki kepada wartawan di kantor Kementerian Luar Negeri di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam konteks ini, Maliki menyatakan bahwa Palestina sedang melihat ke arah China sebagai alternatif, dengan harapan mendapatkan dukungan penuh dari China dalam upaya mereka untuk mendapatkan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Maliki menyebut bahwa China bukan hanya berfokus pada kehadiran ekonominya di Timur Tengah, tetapi juga berusaha untuk memainkan peran politik yang lebih besar. Banyak negara di dunia, termasuk Palestina, melihat China sebagai pemain global penting.

“China tidak hanya berupaya meningkatkan kehadiran ekonominya, tetapi juga kehadiran politiknya di Timur Tengah. Banyak negara di dunia menginginkan dukungan China karena telah menjadi pemain global yang penting. Tidak ada proses perdamaian di Timur Tengah. Jika itu terjadi di masa depan, kenapa China tidak dilibatkan bersama negara-negara lain?”  ujarnya.

Baca Juga:458 Napi Lapas Kelas II Kuningan Dapat Remisi, 8 Orang Langsung Bebas21.741 Pemilih Pemula Tidak Miliki KTP, KPU Kuningan Akan Mengakomodasi Hak Mereka pada Pemilu 2024 

Dalam hal normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, Maliki menegaskan bahwa Arab Saudi menganut prinsip solusi dua negara sebagai syarat untuk normalisasi hubungan dengan Israel. Arab Saudi juga mendukung pendirian negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Palestina berharap Arab Saudi mempertahankan posisinya ini dan tidak menyerah pada tekanan manapun. Mereka juga menginginkan Arab Saudi untuk mendengarkan suara mereka sebagai pemilik sah sambil berunding mengenai isu ini.

Negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel telah terhenti sejak April 2014 akibat berbagai faktor, termasuk kelanjutan pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki. Palestina menyayangkan sikap AS yang dianggap berpihak pada Israel dan bersikap tidak netral dalam proses perdamaian yang mandek antara kedua belah pihak.

0 Komentar